saranginews.com, BERLIN – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Sabtu bahwa China mengintensifkan perang di Eropa dengan mendukung Rusia dalam serangannya ke Ukraina.
Stoltenberg mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Welt am Sonntag, “Tiongkok mengatakan ingin menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat, namun pada saat yang sama, Beijing mengintensifkan perang yang terjadi di Eropa, Anda tidak bisa melakukannya. ” dua.”
BACA JUGA: Polisi Kalsel Tangkap Pria Penyebar Beras Beracun Asal China, Ini Alasannya
Stoltenberg menekankan pentingnya peran Tiongkok terhadap Rusia dalam konflik di Ukraina.
Dia mencatat peningkatan penjualan peralatan mekanis, mikroelektronik, dan teknologi lain yang digunakan Moskow untuk membangun rudal, tank, dan pesawat tempurnya di Ukraina.
BACA JUGA: Bantu Investor China Kembangkan Energi Ramah Lingkungan di RI, Bamsoet Jelaskan Fakta Ini
Stoltenberg menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana untuk mengirim pasukan NATO ke Ukraina atau memperluas payung pertahanan udara aliansi tersebut di Ukraina, dan dia menekankan bahwa NATO tidak akan terlibat dalam konflik tersebut.
Saat menyerukan negara-negara anggota NATO untuk mendukung Ukraina, Stoltenberg mengatakan, “Belum terlambat bagi Ukraina untuk menang, kita perlu mengirim lebih banyak senjata dan amunisi ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan rudal.
BACA JUGA: Kelalaian China di Laut China Selatan, Tak Ada Ampun Bagi Kapal Kemanusiaan Filipina
Dia menekankan pentingnya mitra untuk memperbarui peralatan militer mereka dan meningkatkan pasokan senjata dan amunisi.
Stoltenberg berkata: “Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin pergi ke Ukraina, tidak akan ada keamanan permanen di Eropa, dan seluruh dunia akan menjadi tidak stabil.
“Kita harus mencegah Rusia terus melakukan tindakan yang melampaui batas. Kebijakan yang menyenangkan Putin tidak akan berhasil,” ujarnya (ant/dil/jpnn)
