Minyakita Diduga Palsu Beredar, Polisi Bergerak

saranginews.com, PACITAN – Polisi di Pacitan, Jawa Timur sedang menyelidiki penemuan dugaan produk Minyakita palsu di beberapa tempat dan pasar tradisional di Pacitan.

“Kami sudah instruksikan anggota kami untuk turun lapangan. Memang ada botol Minyakita ukuran 800 mililiter dan 900 mililiter (diduga palsu),” kata Kapolsek AKBP Pakitan Agung Nugroha di Pakitan, Kamis (23/5).

BACA: Harga Minyak Naik, HET Berubah?

Sampel Minyakita palsu kini sedang diselidiki. Polisi terus bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan serta Satgas Pangan untuk mencari tahu apakah ada pelaku dalam kasus ini.

“Tentu saja masih terjadi, entah ada penjahatnya atau tidak, sehingga tidak membingungkan masyarakat di Pakistan,” ujarnya.

BACA JUGA: Tulisan Dahlan Iskan soal Kasus Vinay Cirebon: Luar Biasa

Jika hasil penyidikan benar, Kapolri akan memastikan kasus tersebut dibawa ke tahap penyidikan.

Ia pun memastikan siapa pun yang dengan sengaja membuat dan mengedarkannya akan diproses sesuai hukum yang ada.

BACA JUGA: Kasus asusila Ketua KPU Hashim Asyar menunjukkan ada bukti pembahasan serius.

Pertama kita akan memeriksa apakah ada kelompok penjahat atau tidak. Biarkan petugas lapangan yang bekerja dulu,” ujarnya.

Satgas Pangan bersama Satreskrim Polsek Pakitan Tipiter melakukan penyelidikan di Pasar Pakitan Minulio (21/5).

Sebelumnya, Satgas Pangan awalnya hanya memastikan harga pasar Minyakita karena sebagian besar bahan bakar bersubsidi dijual di atas harga jual tertinggi (HET).

Dalam sidak lapangan, petugas melakukan penggeledahan di toko Minulyo di setiap pasar untuk memastikan Minyakita tersedia dan dijual sesuai HET.

Produsen minyak nabati bersubsidi mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, mereka menemukan “Minyakita” di pasar “Minyulyo”, namun tidak dalam kemasan yang dapat digunakan kembali, melainkan hanya dalam botol.

Harga tersebut juga lebih tinggi dari harga yang dipatok pemerintah yakni Rp 14.000 per liter, sedangkan yang didapat Rp 16.000 per liter (ant/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *