saranginews.com – JAKARTA – Kayu manis merupakan salah satu jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai obat diabetes.
Tim media edukasi Persatuan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr menjelaskan manfaat kayu manis dalam pengobatan diabetes. Afifah K. Vardhani M.Pd.Ked M.Si (Herbal).
BACA JUGA: 9 makanan dan minuman yang harus dihindari penderita diabetes
Tim media edukasi Persatuan Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. Afifah K. Vardhani M.Pd.Ked M.Si (Herbal) menjelaskan manfaat berbagai pengobatan diabetes yang bisa dilakukan dengan obat herbal, termasuk kayu manis.
Kata Dr. Afifah dalam diskusi obat herbal diabetes dan pembuluh darah yang dihadiri secara online di Jakarta pada Minggu (26/5). .
BACA JUGA: 4 Buah yang Sebaiknya Dikonsumsi untuk Diabetes, Kadar Gula Darah Tetap Normal.
Afifah mengatakan kayu manis (cinnamomum burmanii) yang mengandung polifenol dan cinnamaldehyde dapat berperan seperti insulin di dalam tubuh atau memiliki efek mimetik insulin.
Kayu manis, kata Afifah, memiliki efek antioksidan dan anti inflamasi.
BACA JUGA: 5 Menu Sarapan Terbaik untuk Penderita Diabetes
Kayu manis juga dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukoksidase di usus kecil, yang bertanggung jawab untuk memproses glukosa dari makanan.
Penghambatan enzim ini dapat mengakibatkan penyerapan glukosa tertunda dan penurunan penyerapan glukosa postprandial.
“Penelitian menunjukkan kayu manis bersifat antidiabetes dan dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien DM tipe 2,” ujarnya.
Tinjauan penelitian lain juga menunjukkan bahwa kayu manis mempunyai efek menurunkan gula darah dan profil lipid.
Namun penggunaan zat kumarin dari kayu manis dalam jangka panjang mempunyai efek, namun tidak terlalu tinggi sehingga hanya diperbolehkan 0,1 miligram per kilogram berat badan.
Selain kayu manis, kumis kucing sering digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia seperti China, India dan Malaysia, karena ekstraknya dapat mencegah hiperglikemia pada penelitian pada hewan.
Kumis kucing mengandung 50 jenis asam fenolik (phenolic acid), 20 jenis flavonoid dan triterpenoid yang mampu menurunkan gula darah.
Kandungan tersebut dapat berperan sebagai agen anti inflamasi dan mengatur metabolisme lipid.
Ramuan pelengkap pengobatan diabetes lainnya adalah daun sambiloto yang mengandung bahan aktif andrographolide yang membantu menurunkan gula darah.
Kadar ini menyebabkan penggunaan glukosa dalam darah sehingga menurunkan kadar gula dalam darah.
Bahan aktif ekstrak daun sambiloto dengan dosis 1,5 miligram per kilogram berat badan dapat menurunkan jumlah glukosa dalam plasma pada penelitian pada hewan menggunakan tikus.streptozotocin, kata Afifah.
Ekstrak Sambittoto dapat dikombinasikan dengan tanaman lain atau antidiabetes.
Tanaman obat yang sangat populer adalah jahe dengan nama latin curcuma xanthorriza yang banyak digunakan dalam pengobatan penyakit liver, kulit dan penyakit menular.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak jahe dan xanthorrhizol saja memiliki sifat anti diabetes dan dapat digunakan untuk mencegah diabetes melitus.
Afifah mengatakan, mengonsumsi jahe kering kurang dari 500 gram per hari tidak menimbulkan efek samping apa pun.
Afifah mengatakan pengobatan tradisional dan komplementer yang baik dapat meningkatkan outcome kesehatan dengan meningkatkan ketersediaan pelayanan khususnya di bidang kesehatan primer. (antara/jpnn)