Brigjen Antoninho: Turis Mancanegara Saksikan Pengibaran Bendera Merah Putih di Bukit Paralayang Ruhatu

saranginews.com, AMBON – Pangdam XV/PTM Jenderal TNI Syafrial menugaskan Danrem 151/Binaiya Brigjen, Ambon, Selasa (21/5/24).

Bendera merah putih dikibarkan dalam rangka menyambut peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang akan digelar di ibu kota negara (IKN) nusantara pada Agustus mendatang.

Baca Juga: Srikandi Mera Putih Andalkan Pemain Muda Gagal Lolos Babak Utama FIBA ​​​​3X3 Asia Cup 2024

Danrem 151/Binayya Brigjen Antoninho Rangel da Silva mengatakan, pihaknya mengibarkan bendera merah putih di Fort Victoria.

“Benteng Victoria mempunyai nilai sejarah mengenai sejarah perjuangan bangsa yang sangat penting dan akan dikenang sepanjang masa,” kata Brigjen Antoninho TNI melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/05/2024).

Baca Juga: Babinsa di Luar Negeri Terima Penghargaan dari BKKBN, Danrem Brigjen TNI Antoninho bangga

Di Fort Victoria, Pangdam XV/PTM menyerahkan bendera merah putih kepada Brigjen Antoninho Rangel da Silva.S.IP., M.Han untuk pengibaran di Bukit Paralayang Ruhatu.

Brigjen Antoninho menjelaskan, pengibaran bendera merah putih di Bukit Paralayang Ruhatu bertujuan untuk memeriahkan peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Juga: Pangdam Pattimura menunjuk Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva sebagai Danrem 151/Binaiah

“Kegiatan ini direkam dalam bentuk video pendek yang akan dikirimkan ke markas (Mabes TNI AD, red.) di Jakarta untuk diputar dalam rangka memperingati 79 tahun Proklamasi Kemerdekaan yang akan dilaksanakan di IKN,” ungkapnya. komandan brigade. Jenderal Antoninho.

Brigjen Antoninho mengatakan, pengibaran bendera Merah Putih kali ini sedikit berbeda. Pasalnya turis asing asal Inggris, Prancis, dan Belanda menyaksikan pengibaran bendera kali ini.

Selain itu, turut hadir sejumlah masyarakat antara lain Raja negara di Ambon, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, pelajar, Menwa, mahasiswa, TNI dan Polri.

Sebelum pengibaran bendera, Danrem 151/Binaiah menyerahkan dua buah bendera Merah Putih dan satu buah bendera Kodam XV/PTM kepada para atlet/pilot paralayang untuk dikibarkan dan dikibarkan di langit biru Ruhathu selama 45 menit.

Setelah 45 menit di udara, para atlet/pilot paralayang mendarat dengan selamat.

Kemudian bendera dilipat rapi dan dikibarkan di langit biru Ruhatu untuk diserahkan kepada pembawa bendera.

Berita tentang pengibaran bendera saat paralayang sedang viral di kota Ambon. Hal ini mendorong masyarakat dan wisatawan berbondong-bondong datang ke bukit paralayang untuk melihat atraksi tersebut.

Bukit paralayang ini mempunyai sejarah yang cukup panjang pada masa lalu. Pasalnya raja-raja di wilayah ini masih mengenakan pakaian adat Portugis.

– Brigjen Antoninho mengatakan itu merupakan kekayaan sejarah budaya yang dikumpulkan dan tidak diungkapkan secara nasional.

Bukit Paralayang Ruhatu merupakan salah satu tempat wisata di Ambon yang ideal, dekat dengan gerbang kota dan memiliki pemandangan yang paling indah.

Tempat wisata ini sangat cocok untuk paralayang, camping, RV, anda bisa melihat matahari terbenam dan matahari terbit.

Kemudian menuju ke pantai di Pintu Kota untuk berenang. Pantai ini memiliki pasir yang sangat putih dan Anda bisa menyelam untuk melihat terumbu karang dan biota laut yang beragam.

Kegiatan ini akan melibatkan 300 personel, seluruh kesatuan termasuk TNI-Polri, masyarakat dan wisatawan mancanegara, kata Brigjen Antoninho.

Wisatawan mancanegara, wisatawan lokal maupun masyarakat umum begitu antusias menyaksikan rangkaian pengibaran bendera merah putih dari Benteng Victoria hingga Bukit Paralayang Ruhathu.

“Mereka semua datang ke sini dan bersama-sama kita ucapkan ‘HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-79’, Indonesia tetap jaya, Indonesia tetap merdeka, Indonesia sejahtera selalu dari Sabang sampai Merauke,” kata Brigjen TNI Antoninho.

Brigjen Antoninho berharap dengan pengibaran bendera tersebut dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, cinta tanah air yang sejati, rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Maka Anda bisa mencintai Indonesia tanpa pamrih dan dengan harga mati. Indonesia adalah negara yang humanis dan sangat toleran terhadap perbedaan ras, suku, agama, dan budaya, namun bersatu dalam kerangka Pancasila sebagai bangsa yang bersatu.

Brigjen Antoninho mengatakan, “Indonesia adalah bangsa dengan moral terbaik di dunia dan akhirat.”

Danrem menambahkan, Korem 151/Binaya beserta jajarannya akan bahu membahu bersama masyarakat maluku untuk membangun maluku menjadi sumber daya manusia yang lebih maju, berdaya saing, dan handal di masa depan.

Selanjutnya mengembangkan manusia-manusia produktif untuk bersaing dalam persaingan nasional regional dan global untuk mengantarkan Indonesia masa depan menjadi Indonesia emas sejalan dengan program pemerintah.

“Janganlah kita bertanya apa yang telah diberikan negara kepada kita, tapi apa yang telah kita berikan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta. Kami akan mencintai Indonesia selamanya,” kata Brigjen Antoninho. (Jumat/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *