Pasutri Ini Luncurkan Buku pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Selamat

saranginews.com, JAKARTA – Pasangan Nurmaria Saros dan Vikaxono Saros menyerahkan buku pada perayaan Hari Kebangkitan Nasional di Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin (20/05/2024).

Nurmaria Sarosa yang juga Ketua Women in Logistics and Transport (WiLAT) Indonesia merilis buku pertamanya berjudul Wind of Change: Catatan Kecil Pemberdayaan Perempuan untuk Perubahan.

BACA JUGA: Telusuri Dinamika Perjalanan JKN, Direktur BPJS Kesehatan Rilis Buku

Sementara itu, Vikaxono Sarosa merilis buku berjudul “Kota Tangguh Pasca Virus Corona” yang ditulis bersama beberapa rekannya.

Melalui buku ini, Nurmaria Saros berharap perempuan dapat menggali potensi dirinya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap kehidupan bernegara.

BACA JUGA: Alam hadiri talkshow dan peluncuran buku “Ganjar dari Mata Milenial”

“Sebagai contoh, industri logistik didominasi oleh laki-laki, dan meskipun saat ini banyak perempuan yang terjun di bisnis logistik, kami tetap ingin perempuan lebih banyak berperan dalam dunia logistik,” kata Nurmaria Sarosa usai peluncuran buku.

Mary – sapaan akrab Nurmaria Sarosa – menegaskan pihaknya tidak ingin perempuan bersaing dengan perempuan lain atau bersaing dengan laki-laki di Indonesia.

BACA JUGA: Istimewa, 11 Anak Berkebutuhan Khusus Hadiri Konser Musik, Presentasi Buku

Melalui kiprahnya di dunia logistik, ia ingin perempuan Indonesia mampu bersaing di dunia internasional.

“Jika perempuan semakin kuat dan panjang umur, saya yakin perempuan Indonesia mampu bersaing di dunia luar,” ujarnya.

WiLAT adalah organisasi perempuan internasional yang dipimpin oleh Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT) yang berbasis di Inggris, yang berfokus pada logistik dan transportasi.

Sejak didirikan pada bulan Juni 2013, WiLAT terus mempromosikan industri ini, khususnya perempuan, untuk pengembangan dan pemberdayaan perempuan, yang masih menjalankan sejumlah kecil usaha logistik dan transportasi. 

“Kita harus menunjukkan kepada dunia luar bahwa ada perempuan luar biasa di Indonesia. Jangan hanya melihat stigma negatifnya saja. Itu yang ingin saya hilangkan,” kata Mary.

Dijelaskannya, buku setebal 290 halaman yang ditulis dalam waktu 14 bulan ini mengajak pembaca untuk memahami pentingnya peran perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan. Hal ini termasuk mengenali realitas kesenjangan gender dalam lingkungan sosial, politik, seni dan budaya serta dunia kerja, serta menganalisis perubahan teknologi.

“Pembaca juga diajak untuk mendalami kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan dan pembangunan untuk menciptakan masa depan yang inklusif, yaitu integrasi,” ujarnya.

Sementara itu, buku Kota Berketahanan Pasca Virus Corona diharapkan dapat mendorong kota-kota di Indonesia menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana. Apalagi mengingat Indonesia merupakan zona yang banyak potensi bencana.

Wali kota Yayat Supriatna mengucapkan terima kasih kepada Mary dan Vikaxono Saros yang memiliki banyak narasi dan literasi.

“Peluncuran buku pasangan ini akan menjadi hal yang menarik dan menjadi inspirasi bagi keluarga lainnya,” ujarnya.

Menurut Yayat, di kalangan model instan, banyak orang yang berlomba-lomba membuat media sosial seperti Instagram dan TikTok yang berumur pendek, tidak serius dan sekedar sensasional.

“Saat ini isu antara buku dan media sosial menjadi penting. Buku menanamkan nilai, media sosial menanamkan viralitas. Nah, pasangan ini menanamkan nilai dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional. Patut diapresiasi,” ucapnya ( jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *