Ketua MPR Bamsoet Singgung Potensi Besar Tanah Papua yang Belum Digarap Maksimal

saranginews.com, JAKARTA – Ketua MPR Bambang Sosatio mengatakan kesejahteraan masyarakat di seluruh Papua merupakan persoalan serius yang harus diatasi oleh pemerintah pusat dan daerah.

Hal itu diungkapkan Bamsot saat membuka rapat virtual anggota DPD terpilih masa jabatan 2024-2029 di seluruh Papua, Jumat (24 Mei).

Baca Juga: Sinal Bay: Tiga Putra Terhebat Fakfakin Berkarya Bangun SDM di Negeri Papua

Forum Komunikasi dan Aspirasi MPR RI Papua (MPR RI Papua) menggelar pertemuan untuk menunjukkan solidaritas antar anggota DPD sebagai wakil daerah. Wakil rakyat Papua yang perkasa.

Untuk mengatasi berbagai persoalan dan mencerminkan kemajuan Papua, pemerintah pusat bersama DPR telah menetapkan sejumlah peraturan perundang-undangan, mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, perintah presiden, hingga perintah menteri.

Baca Juga: Kuliah Umum Bersama BEM UIN, Bamsott Minta Sistem Pemilu Dikaji Ulang

Menurut Bamsott, tantangan yang ada saat ini adalah merumuskan peraturan daerah provinsi (PERDASI) dan peraturan khusus daerah (PERDASUS) sebagai bentuk undang-undang yang secara khusus mengatur dan mengatur mekanisme pelaksanaan undang-undang pada tingkat teknis sekaligus pelaksanaan kebijakan. .

Ia menginformasikan, fokus Pemerintah Pusat dan DPR terhadap Papua tercermin pada perubahan kedua Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua, yang sebelumnya Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 2 persen. meningkat menjadi 2,25 persen.

Alokasi anggarannya 80 persen untuk sumber daya alam berupa pertambangan rakyat, 70 persen produksi minyak, 70 persen produksi gas bumi, 30 persen pendidikan, dan 20 persen kesehatan. Dana Otonomi Khusus.

Penataan kembali kebijakan pembangunan untuk kepentingan masyarakat Papua juga tercermin dari sikap berpihak pada masyarakat asli Papua.

Papans Adat akan diberi kesempatan menduduki berbagai jabatan penting dan strategis di lembaga eksekutif dan legislatif.

Majelis Rakyat Papua (MRP) mempunyai kewenangan untuk mempertimbangkan dan menyetujui calon yang jelas-jelas mendukung pihak asli Papua.

Hal ini juga berlaku bagi jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (Kabupaten/Kota) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua.

“Di tingkat legislatif, masyarakat asli Papua merupakan seperempat dari seluruh anggota legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” jelas Bamsot.

Dijelaskannya, berbagai langkah tersebut diharapkan bisa bermuara pada terpenuhinya aspirasi masyarakat Papua.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap ketertinggalan Papua dibandingkan provinsi lain. “Hal ini tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan tingkat pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.

Provinsi Papua memiliki indeks IPM sebesar 62,26 dan provinsi Papua Barat memiliki indeks IPM sebesar 66,66. Nilai keduanya merupakan yang terendah dibandingkan provinsi lain.

Dua provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi adalah Papua dan Papua Barat masing-masing sebesar 26,03 persen dan 20,49 persen.

Ironisnya, Papua merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti tambang emas, tembaga, dan gas alam cair, jelas Bamsot.

Bamsot mengatakan Tanah Papua memiliki prospek ekonomi yang besar dan peluang investasi yang menjanjikan.

“Namun sayangnya tidak dimanfaatkan dan diolah dengan baik,” ujarnya.

Untuk itu, Empat MPR RI Papua yang terdiri dari anggota DPD dan DPR dari daerah pemilihan di seluruh Tanah Papua, berdiri sebagai mitra strategis dalam menjembatani komunikasi budaya dan adat bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong komunikasi, koordinasi, integrasi, kerjasama. dan media untuk mempertimbangkan beragamnya aspirasi masyarakat Papua.

“Kita memerlukan solusi terbaik bagi bangsa Papua yang lahir dari rahim Papua,” tegas Bamsott.

Sebagai rumah negara, lanjut Bamsot, MPR akan selalu memberikan dukungan kelembagaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi konstitusional anggota DPD-RI terpilih di seluruh Tanah Papua.

“Penting untuk menyikapi dinamika Papua yang semakin kompleks dan menyiapkan berbagai rencana kerja yang akan membantu percepatan pembangunan di semua sektor di Papua,” tutup Bamsott. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *