saranginews.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiahkan seorang mahasiswa Bintara Polri yang menjadi korban perampokan dan jarinya patah di Kebun Jeruk, Batavia Barat (Jakbar), Satrio Mukhti (18).
Seorang petugas Kepolisian Negara, Satrio, telah direkrut untuk berpartisipasi dalam pelatihan NCO Negara Kutub melalui perjalanan misi khusus.
JUGA: Ini Kelompok Maling Sadis di Bogor
Kapolri prihatin dengan kejadian yang menimpa Chisi Itibariila. Tapi Kapolri juga bangga pasukannya berani melawan kelompok perampok dan tetap antusias mengikuti rekrutmen,” ujarnya. Asisten Kepala Sumber Daya Manusia (SDM Kapolri) Polri Irjen Dedi Prasetjo dalam suratnya, Jumat (17/5).
Oleh karena itu, Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kami Satrio Muhti untuk dilantik menjadi anggota Polri, lanjut Dedi.
JUGA: Perampok pembunuh Jambi masih dicurigai, pasal diubah polisi
Satrio Mukhti diketahui dirampok di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Batavia Barat. Penulis berbekal parang melawan satir.
“Untuk pertama kalinya saya tidak melihat ada orang yang membawa senjata tajam, sehingga pertarungan pertama tidak dengan senjata tajam. Satu lawan satu,” kata sang satir.
BACA JUGA: Pria Terkenal yang Lakukan Pencurian Mobil di Bogor, Kata Kompol Lutfi
Menurut Satrio, Bintara Polri awalnya menjalani tes psikologi di SMK Media Informatika Pasanggrahan Batavia Selatan pada Sabtu (11/5). Dia berangkat sekitar pukul 04.00 WIB, sementara pemeriksaan dilakukan pada pukul 05.00 WIB.
“Satu sepeda motor kena, tapi tiga orang. Dalam perkelahian itu yang pertama kalah, tapi temannya yang di tengah langsung turun dan menembakkan senjata tajam,” kata Satrio.
Operator yang membawa parang langsung memutar senjatanya hingga terhalang Satrio. Akibatnya jari kelingking korban hampir terpotong.
“Pertama kali saya dibacok saya tidak merasakan tangan saya kena karena terasa gagang parangnya tertutup. Saya dibacok dua kali, tangan dan kaki, alhamdulillah saya punya helm dan kepala saya tidak kena,” Satrio dikatakan.
Akibat perampokan tersebut, Satrio mengalami luka serius di bagian tangan. Jarinya hampir terpotong untuk menghalangi parang.
“Kalau cedera tangannya parah, kakinya juga serius. Tulang kelingkingnya patah tapi masih menempel, jari masih pegang dioperasi,” kata Satrio.
Sang satir akhirnya terjatuh. Sementara itu, mereka berhasil merampas sepeda motor dan telepon genggamnya.
Atas kejadian yang menimpanya, Satrio berharap tetap bisa mengikuti rangkaian tes Bintara Polri. Satrio mengaku sudah dua kali mengikuti ujian Bintara Polri. Menurutnya, hal itu menjadi mimpi menyedihkan semasa mudanya.
“Dengan benda ini, kalau mimpi saya dikuburkan, saya baik-baik saja. Tapi kalau dengan benda ini saya bisa menjadi polisi, saya siap,” kata Satrio.
Kapolsek Semenyar Kebon Jeruk, Sutrisno mengatakan, korban menjalani operasi untuk memperbaiki jarinya. “Iya berhasil. Tersambung,” ujarnya, Selasa (5 Mei).
Di artikel lain… Dalam kasus perampokan, pembawa kampanye juga ditahan polisi.