Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

saranginews.com – Jakarta – Menteri Pertanian Andi Imran Sulaiman mengimbau para penyuluh pertanian dan petani tetap menjaga semangat peningkatan produktivitas pangan.

Para penyuluh dikatakan sebagai pejuang pangan dan berada di garda depan dalam swasembada pangan.

Baca juga: Penyuluh Pertanian Siap Bersama Petani Hadapi Musim Panen 2024

“Guru tidak perlu mengeluh dan perlu mengubah pola pikir dan keluar dari zona nyaman untuk sukses,” ujarnya.

Didi Narsansi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), mengakui bahwa inovasi teknologi yang dibarengi dengan sumber daya manusia dan infrastruktur merupakan dorongan besar terhadap efisiensi dan daya saing sektor pertanian.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Padi dan Jagung, Kementan berupaya tingkatkan keterampilan penyuluh pertanian

“Inovasi teknologi ini bisa diimplementasikan di lapangan, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang handal, profesional, dan mampu bersaing dengan teknologi,” kata Dede. “Itu tugas pelatih.”

Oleh karena itu penyuluh harus meningkatkan kapabilitas atau meningkatkan kemampuannya di bidang teknologi informasi dan serapan teknologi.

Baca juga: Mentan Imran Dorong Penyuluh Pertanian dan Petani Tingkatkan Produksi Padi

“Jadi mau tidak mau penyuluh harus memasuki era 4.0 yang kini telah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas yang lebih besar, misalnya traktor sekarang sudah menggunakan internet,” kata Dede.

Sementara itu, AOR BPPSDMP, pada Selasa (14/5) pada acara Ngobrol Seru (Ngobras) Jilid 14 bertema Pemulihan Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Mandiri, Modern dan Berkelanjutan, Perhiptani Fathan A., Ketua Harian DPP . ujar Rasyid. Sistem penyuluhan pertanian merupakan rangkaian lengkap pengembangan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui pemberian penyuluhan.

“Harus ada sistem penyuluhan karena penting untuk keberlanjutan,” ujarnya.

Fathun menjelaskan, Persatuan Penyuluh Pertanian atau PERHIPTNI merupakan organisasi profesi yang didirikan pada tanggal 6 Juli 1987 di Subang, Jawa Barat.

PERHIPTANI berlandaskan Panchasila yang tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian dan pranata politik.

“Salah satu tujuan PERHIPTNI yang merupakan singkatan dari AD/ART adalah meningkatkan profesionalisme guru pertanian dan kesejahteraan guru pertanian,” ujarnya.

Fathoun melanjutkan, “Penajaman kebijakan sistem bimbingan adalah kejelasan peraturan, karena peninjauan undang-undang bimbingan harus jelas dan bimbingan harus disamakan dengan pendidikan informal di luar sekolah atau mata pelajaran wajib serentak.”

Oleh karena itu, perlu adanya konsistensi dalam penguatan strategi, kebijakan, program dan kegiatan, kata Fathan. (*/pengecut)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *