Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal

saranginews.com, JAKARTA – Anggota DPR dari Fraksi PKB Taufiq R Abdullah mengatakan, kini dunia digital sudah menjangkau banyak bidang kehidupan, mulai dari dunia kesehatan hingga perekonomian. Ini termasuk meminjam dan membayar dana secara online.

Namun, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau belum mengetahui kelebihan dan kekurangan pinjaman online.

Baca Juga: Dikaitkan Judi Online, Pasangan Lansia Nekat Mencuri

Menurut Taufiq, kelebihan pinjaman online adalah proses transaksinya sangat cepat, persyaratannya sederhana, rantai transaksinya sederhana, tidak ada batasan waktu dan tempat, serta mengurangi biaya operasional dan modal.

Namun kerugiannya antara lain rawan penipuan, pemalsuan dokumen dan lembaga perkreditan yang mungkin tidak resmi, tidak diketahui pemerintah. Kemudian dana tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga dikenakan suku bunga. lebih tinggi dibandingkan bank tradisional,” kata Taufiq saat menjadi pembicara pada diskusi online bertajuk “Literasi Keuangan Digital: Hindari Judi Online dan Pinjaman Ilegal.”

BACA JUGA: Banyak Guru Terlilit Hutang, Kemendikbud Optimalkan Pembentukan PPPK 2024

Wakil Sekjen PBNU 1999-2004 dan 2004-2010 ini mengatakan perjudian online merupakan salah satu hal yang sulit dihilangkan, meski pemerintah terus berupaya menekan pertumbuhan situs perjudian online.

Karena perjudian online sering kali menggunakan website dalam dunia perdagangan. Pemerintah sudah memiliki 600 kata kunci, sehingga jika suatu website mengandung kata kunci tersebut maka akan otomatis diblokir.

BACA JUGA: Wanita Dibunuh, Jenazah Korban Dimasukkan ke Koper, Identitas Terungkap

Taufiq mengatakan: “Namun para penjudi online tersebut menggunakan website yang namanya tidak dapat diidentifikasi. Misalnya ada website bernama toko durian, namun ternyata itu adalah website judi online.”

Selain itu, banyak server atau perusahaan bisnis perjudian online yang berlokasi di Indonesia. Misalnya ada yang bekerja di Kamboja.

Yang paling menyedihkan adalah banyak warga kita yang dikurung sebagai karyawan yang bekerja di perusahaan perjudian online. Menurut informasi yang diperoleh Taufiq, terdapat sekitar 120.000 anak Indonesia yang bekerja di bisnis perjudian online.

Terkait ketentuan hukum yang berlaku saat ini, Taufiq menegaskan Indonesia mempunyai sikap tegas. Dan hukumannya sangat berat dan menambah hukuman milyaran tupi.

Sebagaimana pada pasal 45 ayat 3 UU ITE yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan, mengirimkan dan/atau membuat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berkaitan dengan konten perjudian sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (2). ) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau paling banyak Rp 10.000.000 (sepuluh miliar).

“Kalau KUHP masih 2,5 miliar rupiah, kami sengaja berbeda dengan menaikkan denda menjadi 10 miliar rupiah. Kalau 2,5 miliar rupiah akan sulit diajukan ke penyelenggara atau toko buku online besar.” Pembina Yayasan Amil Zakat “Ruang Amal Indonesia.”

Selain itu, hukum di Indonesia juga mempunyai ruang lingkup hukum yang terbatas.

Taufiq mengatakan, “Kami kesulitan bekerja sama dengan toko buku di luar negeri, ini yang jadi masalah.”

Pakar literasi digital R Wijaya Kusuma Wardhana menegaskan, pemerintah banyak memblokir situs-situs negatif. Mulai dari perjudian, pornografi, penipuan yang melibatkan pinjaman ilegal, pencurian hak milik internasional.

Wijaya mengatakan, dana gaming online semakin meningkat menurut data PPATK tahun 2023, hampir 4 tahun lalu tercatat Rp 50 triliun, dan pada 2022 menjadi Rp 80 triliun. Namun pada tahun 2023 akan meningkat pesat menjadi Rp 327 triliun.

“Peningkatan ini sesuai dengan upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan dan pemblokiran. Upaya ini tidak hanya di website, tapi juga di rekening. Ada 800 rekening yang sudah dilaporkan masyarakat dan kami kirim ke perbankan. (untuk pemblokiran). . ).

Staf ahli Menteri Perekonomian, Sosial, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut menyatakan sejak Mei 2023, “Menurut data OJK, ada 5 ribu 64 rekening yang diblokir, rekening yang tidak memiliki hak bank. ” .

Namun semua ini tidak cukup untuk mencegah perjudian online. Apalagi kini judi online sering dikaitkan dengan permainan resmi. Robot judi online ini tersebar di berbagai permainan, ada juga yang tertanam di website sekolah.

Wijaya melanjutkan, upaya pemblokiran terus dilakukan pemerintah pada 2017-16 Juli 2024 mencapai 842.734 konten, namun pada periode 17 Juli 2023 hingga 16 April 2024 meningkat pesat menjadi 1.596.950 konten yang diblokir pemerintah.

“Ini yang perlu kita atasi bersama, diperjuangkan bersama. Bukan hanya pemerintah, atau masyarakat, tapi 47 juta sahabat Gen Z,” ujarnya.

Terkait pinjaman, ada lima hal yang menurut Wijaya bisa membantu masyarakat membedakan legal dan ilegal, yaitu bunga dan denda, penagihan, syarat pinjaman, pengaduan, akses data pribadi.

Wijaya juga berpesan, jika ia mengambil pinjol ilegal, sebaiknya segera melunasinya dan kemudian melunasi pinjaman tersebut. Kemudian segera laporkan ke satgas penyidik ​​atau polisi, dan jangan mencari pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama.

“Pemerintah telah berupaya menciptakan ruang digital yang sehat dan untuk itu diperlukan kerja sama dan dukungan dari teman-teman Gen Z. Kita bisa melawan semua konten negatif, dan kita bisa mengisinya dengan konten-konten positif.”

Wijaya mengatakan: “Saya berharap ruang digital bersifat inklusif yang berarti akses seluruh warga negara Indonesia di NKRI. Kekuatan teknologi digital benar-benar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengembangkan perekonomian, serta menuju Indonesia maju. pergilah.” .

Sementara itu, Izzudin Al Farras Adha, peneliti Pusat Ekonomi Digital Indef UKM, mengatakan tingginya penetrasi internet di kalangan anak muda berdampak pada banyak anak muda Indonesia yang terjebak utang.

Dimana penetrasi internet di kalangan anak muda sudah mencapai 98 persen, artinya sebagian besar pengguna pinjol adalah lulusan SMA (73 persen) dan berpenghasilan 1-5 juta (78 persen).

“Mereka tidak bisa mengakses bank, tapi karena kebutuhannya, mereka memilih akses pinjaman yang lebih mudah dibandingkan bank tradisional. Ini menjadi masalah karena munculnya kredit macet.”

Izzudin menyatakan, pada bulan Januari 2021-Maret 2024, utang pribadi generasi muda (19-34 tahun) meningkat 3,3 kali lipat. Menurut data Indef, kategori “pinjaman pribadi macet” meningkat 5,7 kali lipat pada periode yang sama.

Oleh karena itu, Izzudin berpesan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk memahami tentang fintech atau P2p Lending/Pinjol yang resmi terdaftar di OJK. Kemudian periksa catatan perusahaan kredit tersebut di website, media sosial, mesin pencari dan berbagai sumber terpercaya lainnya.

“Teruslah melek finansial, terutama membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dan hubungi OJK 157 jika ada pertanyaan,” jelasnya.

Untuk mencegah perjudian online, Izzudin hanya menyarankan untuk menjauh.

“Jangan coba-coba mendekatinya, karena judi online hanya akan menyulitkan Anda, keluarga, dan orang-orang di sekitar Anda,” sarannya. (kanan/jpnn)

Baca LANGKAH SELANJUTNYA… Polisi telah menetapkan 4 tersangka penyerangan dan pengeroyokan terhadap mahasiswa Unpam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *