saranginews.com, TANAH DATAR – Sejumlah Wali Nagari (Kepala Desa) di Sumbar memuji kecepatan perawatan dan fasilitas yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) kepada pengungsi korban banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Pasca bencana Galodo yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam, keesokan harinya Kementerian Pendidikan berada di negara-negara terdampak.
BACA JUGA: Jokowi Akan Langsung Kunjungi Lokasi Bencana Galodo di Sumbar
Kemensos juga segera mulai mendirikan tenda beserta toilet umum dan menyiapkan dapur umum yang masih aktif melayani masyarakat hingga saat ini.
Wali Nagari Rangkat, Kecamatan Rangkat, Tanah Datar, Irzon mengatakan Kementerian Kesehatan cepat tanggap terhadap korban banjir lahar dingin.
BACA JUGA: Posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Marapi dipindahkan ke tempat yang lebih aman
Sehari setelah banjir, Kementerian Pendidikan telah mengerahkan personel untuk mengatasi bencana di desa kami, serta memberikan bantuan seperti kasur, selimut, makanan untuk anak-anak, makanan untuk orang dewasa, yang cukup dan cocok untuk masyarakat kami. kata Irzon, Rabu (22/5).
Senada, Wali Kota Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Firdaus mengatakan Kementerian Sosial telah merespon cepat masyarakat kita yang terdampak banjir lahar dingin.
BACA JUGA: Jamkrindo salurkan bantuan untuk korban bencana banjir Lahar Dingin Sumbar
“Bantuan langsung disalurkan sehari setelah kejadian di desa kami. Selain itu, ada dapur umum yang didirikan Kementerian Kesehatan bersama masyarakat lainnya, ini sangat membantu masyarakat yang terdampak (bencana ini),” jelas Firdaus.
Sementara itu, Fadil Tarmizi, Wali Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar mengapresiasi fasilitas di tenda pengungsian yang disediakan Kemensos.
Pria asal Koto Gadih ini mengatakan, fasilitas yang tersedia di lokasi pengungsian jauh dari harapan masyarakat.
Selain memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari tenda pengungsian, tempat penampungan air (toilet umum), logistik, kasur dan selimut, titik evakuasi Kemenso juga mudah dijangkau dari jalan raya. Yang terpenting, titik evakuasi aman karena tidak berada pada jalur lahar dingin.
“Karena aman, para pengungsi merasa nyaman tinggal di tenda pengungsian,” kata Fadli Tarmizi.
Tak hanya tenda pengungsi yang ditawarkan, Kemenkes juga menyediakan tenda layanan kesehatan, tenda layanan psikososial khusus anak, tenda pelatihan vokasi atau keterampilan, dan tenda ibadah.
Kemensos juga membangun beberapa toilet umum portable dan membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Mensos Risma sendiri langsung mengecek respon perawatan dan seluruh fasilitas yang disediakan di titik pengungsian, termasuk menu dan ketersediaan makanan bagi para pengungsi.
Saat berkunjung ke negara pengungsi, mereka membantu menyiapkan makanan.
“Jangan sampai ada yang kekurangan pangan. Jaga juga kebersihannya, jelas Mensos Risma.
Tak hanya bantuan materi berupa tenda dan bantuan logistik, Kementerian Kesehatan juga menaruh perhatian pada pemulihan kondisi psikososial korban bencana melalui layanan dukungan psikososial dan pelatihan keterampilan.
Kementerian Sosial memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak di pengungsian dan berbagai pelatihan seperti pembuatan sandal, dompet dan keset.
Tokoh masyarakat Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Heldiyas pun mengapresiasi upaya Kementerian Sosial.
“Kami difasilitasi di tenda pengungsian oleh Kementerian Pendidikan yang membantu memberikan kegiatan menyenangkan untuk anak-anak, kemudian ada pelatihan kerajinan tangan dan memasak untuk ibu-ibu. “Saya atas nama tokoh masyarakat Nagari Parambahan mengucapkan terima kasih,” pungkas Heldiyas. (mcr8/jpnn)