saranginews.com, KARAWANG – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamoorthy menilai akan sangat sulit mengembalikan Harga Eceran Tertinggi (HRP) beras premium ke harga semula.
Relaksasi harga eceran tertinggi (HRP) beras premium dari Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram akan berakhir pada 31 Mei 2024.
BACA JUGA: Polda Kalsel Tangkap Penyebar Beras Beracun Asal China, Ini Motifnya
Ia menjelaskan, HO beras premium bisa diatur ulang ke harga semula yakni Rp 13.900 per kilogram jika persediaan beras melimpah sehingga permintaan dan ketersediaan seimbang.
Biasanya sulit untuk memulihkannya setelah naik, kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa, ketika panennya luar biasa besar, maka pasokan dan permintaan bisa dipertahankan atau seimbang, kata Bayu saat berkunjung ke SPP Bulog di Karawang. Senin (20). /20/20) 5).
BACA JUGA: Bulag: Total konsumsi beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton
Sementara menurut data BPS, akan terjadi kelangkaan beras sebesar 0,45 juta ton pada Juni 2024 sehingga kemungkinan terjadinya reset HET beras ke harga semula sangat kecil kemungkinannya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prosetio Adi juga memberi sinyal atau kode bahwa HET beras prima di harga Rp 14.900 akan ditetapkan selamanya.
BACA JUGA: Perum Bulog simpan stok beras di gudang 1,6 juta ton, tertinggi dalam 4 tahun
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menyusun Peraturan Badan (Perbadan) yang harus segera dilaksanakan.
“Khususnya sampai dengan tanggal 31 Mei, masa berlaku GA pada gbr. (Mau diperpanjang lagi?) Jadi kita sedang berupaya agar bisa diperbaiki,” kata Arief, Jumat (17/5). . (mcr8/JPNN)
BACA ARTIKEL LAGI… Perum Bulog Mulai Penyaluran Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269.000 Warga Jakarta