saranginews.com, JAKARTA – Beberapa agen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di wilayah Jakarta dan Depok mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan dari distributor pasca libur Lebaran 2024 lalu.
Di sisi lain, permintaan dari konsumen sangat tinggi karena ingin mengisi kembali AMDK di lapaknya setelah kembali buka setelah libur lebaran.
BACA JUGA: Pilih AMDK Murni 100 Persen, Nadine Chandrawinata: Terpercaya Lebih dari 50 Tahun
Salah satu yang mengeluhkan kosongnya stok AMDK pasca lebaran adalah Ny. Suryaningsih, pemilik agen AMDK Surya Amo di kawasan Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan.
Ia mengungkapkan, stok AMDK di gudangnya kosong selama 4 hari setelah libur Idul Fitri. Ia sendiri mengaku kembali berjualan 3 hari setelah lebaran.
BACA JUGA: Pencegahan kontaminasi bromat pada AMDK harus dilakukan oleh semua pihak
“Bahkan saat itu banyak warung yang datang untuk membeli. “Saya sudah tanya ke depo berkali-kali, tapi tidak ada pengiriman,” ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut mungkin terjadi karena kebijakan pemerintah yang melarang truk besar beroperasi selama beberapa hari sebelum dan sesudah Idul Fitri.
BACA JUGA: Truk Ekspedisi Dilarang Masuk Tol, Driver dan Agen AMDK Menangis
“Larangan beroperasinya truk AMDK berukuran besar berdampak besar pada kosongnya stok AMDK di gudang kami. Mungkin itulah yang menjadi penyebab tertundanya pengiriman hingga saat ini,” ujarnya.
Diakuinya pula, pengiriman air kemasan sempat tertunda beberapa hari menjelang Idul Fitri. Jelang lebaran, pengiriman mulai terhambat, banyak produk AMDK baik kemasan kaca, botol, dan galon yang tertahan, ujarnya.
Saat ini, kata Ny. Suryaningsih, persalinan masih belum normal seperti sebelumnya. Menurut dia, pihak depo tidak bisa memenuhi jumlah AMDK yang dimintanya.
“Misalnya kita minta 500, cuma dapat 200, langsung habis. “Alasan depo tidak bisa menyediakan apa yang saya minta, agar agen lain juga bisa mendapat bagian,” ujarnya.
Pemilik agen AMDK lainnya, Agen Sejahtera Agus, yang berlokasi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, juga mengatakan pengiriman AMDK ini dari depo sempat tertunda.
“Kami baru bisa melakukan pengiriman beberapa hari setelah libur lebaran dan tidak sesuai permintaan kami,” ujarnya.
Ia pun menduga hal itu disebabkan adanya larangan truk besar yang membawa AMDK saat lebaran.
“Pengirimannya mungkin tidak cepat karena banyak agen juga yang meminta. Mungkin karena ada penghentian truk-truk besar sehingga pemerintah tidak mengizinkan beroperasi pada lebaran lalu,” ujarnya.
Nasib serupa juga dialami agen wilayah Depok. Pemilik agen AMDK di kawasan Pasar Pal, Tugu, Depok, Hendrik mengatakan, pengiriman AMDK kerap terlambat usai libur lebaran.
Menurut dia, dari penjelasan pihak depo, karena AMDK belum dikirim dari pabrik. Sebab, kekosongan yang terjadi pada jalur distribusi tidak bisa langsung diisi atau diganti dari pabrik.
“Sampai saat ini pengiriman kadang masih terlambat padahal pembelinya banyak. Jadi, begitu ada pengiriman, semuanya langsung ludes, ujarnya.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) tidak setuju dengan wacana kebijakan pembatasan angkutan logistik saat lebaran hanya karena kemacetan lalu lintas. Ketua BPKN Muhammad Mufti Mubarok menilai dengan adanya larangan tersebut, masyarakat akan dirugikan karena kekurangan barang saat libur Idul Fitri.
“Tidak ada gunanya melarang hal seperti itu menurut saya. Ini tradisi rekonsiliasi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi keagamaan ini patut didukung, bukan dihalangi. Padahal, seharusnya pemerintah tidak melakukan hal tersebut. dilarang. Tapi pikirkan mekanisme keamanan terkait transportasi logistik dan kendaraan mudik. Dengan begitu, semua orang akan aman dan selamat, katanya.
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama juga mengatakan, kegiatan lebaran tidak boleh mengganggu aktivitas distribusi logistik. Hal ini disebabkan hilangnya distribusi komoditas menyebabkan kelangkaan komoditas di daerah dan mengakibatkan kenaikan harga yang berujung pada inflasi.
“Pada dasarnya kelancaran repatriasi tetap menjadi perhatian utama, namun ketersediaan dan distribusi logistik juga tidak terganggu,” ujarnya (dkk/jpnn).