saranginews.com – JAKARTA – Ribuan kapal perusahaan dari berbagai sektor diblokir di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Buda Santoso, persetujuan teknologi (pertek) Kementerian Perindustrian telah menyelamatkan ribuan kontainer.
BACA JUGA: Usai Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Soal Dukung PPP
Budi mengatakan, Pertek merupakan syarat untuk mendapatkan izin impor.
Persetujuan teknis merupakan usulan Kementerian Perindustrian yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 36 Tahun 2023.
BACA JUGA: Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
Dikatakan Budi, jumlah kontainer yang disimpan mencapai 26.415 kontainer karena adanya peningkatan trafik di kedua pelabuhan tersebut.
Solusi terhadap masalah ribuan kontainer yang disimpan kini sedang diterapkan.
BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Ada Benderanya, Indonesia Buka Peluang
Dengan demikian, peraturan Kementerian Perdagangan dan peraturan teknis yang tidak diperlukan yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian dibebaskan.
“Sesuai instruksi Presiden pada rapat tingkat menteri, sebaiknya dilakukan perubahan secara relaksasi melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tanpa ada aturan teknis lebih lanjut,” kata Budi di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Minggu (19). /5).
Budi menambahkan, Menteri Perdagangan (Perdagangan 36) diubah menjadi Menteri Perdagangan (Perdagangan 8) sehingga perizinan impor khususnya peti kemas di pelabuhan bisa diselesaikan.
“Jadi di sini kita tunjukkan kembali bahwa perubahan Permendag Nomor 36 Tahun 2023 menjadi Permendag Nomor 8 Tahun 2024 karena adanya pembatasan perizinan, itu alasan teknis,” kata Budi.
Pertama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (18/5).
Di hadapan pihak berwenang, mereka mulai melepaskan ribuan kontainer yang tersisa.
Sri Mulyani secara simbolis melepas 13 kontainer dari JICT Tanjung Priok dan 17 kontainer dari Tanjung Perak.
Ia menambahkan, pada 10 Maret 2024, pengiriman barang ke Tanjung Priok sebanyak 17.304 kontainer dan ke Tanjung Perak sebanyak 9.111 kontainer.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga mengatakan, beberapa kontainer dari industri baja, tekstil, lampu fiber optic, dan tas telah dikeluarkan dari pelabuhan.
Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, ada juga lima kontainer limbah logam yang merupakan bagian kendaraan.
“Kalau dibiarkan di pelabuhan akan mengganggu usaha penjualan mobil,” kata Airlangga. (cewek/jpnn)
BACA SELENGKAPNYA… Lestari Moerdijat mengatakan ada banyak manfaat dari kesetaraan gender