saranginews.com, JAKARTA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Profesor Yudian Wahyudi kembali menegaskan kepada satuan pendidikan dan perguruan tinggi untuk segera menerapkan Buku Teks Dasar (BTU) pendidikan Pancasila pada tingkat dasar dan tinggi di sekolah-sekolah di Indonesia.
Menurut Yudian, tidak ada alasan untuk menunda karena berdasarkan aturan pemerintah dan perintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pendidikan Panchasil sudah dikukuhkan sebagai muatan wajib.
Baca juga: BPIP dan KPPPA Ajak Perempuan Membangun Indonesia dengan Pancasila dalam Aksi
“Saya tegaskan kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan telah dinyatakan bahwa Panchasila merupakan muatan wajib kurikulum pada semua jenjang pendidikan,” kata Yudian Vahudi. sementara dia berada. Keynote Speaker sekaligus meresmikan Civic Olympiad Tingkat 13 di Universitas Negeri Riau, Provinsi Riau pada Senin (6/5).
Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 026.C/H/P/2023 tentang Penetapan Buku Ajar Pendidikan Panchsheela juga menegaskan agar segera dilaksanakan.
Baca juga: BPIP mendorong sekolah dan perguruan tinggi segera mengajarkan pendidikan BTU Pancasila
Oleh karena itu, kami berharap kegiatan ini menjadi sarana untuk memaksimalkan penerapan pendidikan BTU Pancasila di satuan pendidikan kita, kata Yudian.
Kepala BPIP juga menjelaskan bahwa tujuan utama dilaksanakannya BTU Pendidikan Panchsheela adalah untuk menyajikan kembali dan mendasarkan fakta-fakta pendidikan Panchsheela yang sejalan dengan fakta sejarah lahir, terbentuknya dan berdirinya Panchasil. Ideologi negara, pandangan hidup berbangsa dan falsafah dasar bangsa.
Keputusan Mendikbud jelas mengubah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Panchasila, tegas Yudian.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau Edi Rusma Dinata mengucapkan terima kasih kepada BPIP dan Universitas Negeri Riau yang telah peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya penguatan karakter Pancasila.
“Saat ini pendidikan Indonesia sudah sangat maju, maka dengan adanya kerjasama dan gotong royong ini kita akan memajukan pendidikan pancasila,” kata Edi Rusma Dinata.
Dikatakannya, kegiatan ini sangat berperan dalam mencapai tujuan bangsa dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Generasi muda sangat penting untuk membangun keberagaman. Persatuan dan kebangsaan melalui pendidikan panchasila”, kata Edi.
Kegiatan yang mengusung tema “Membangun generasi emas berkepribadian panca dengan memperkuat landasan keberagaman dan keselarasan moral melalui Olimpiade PPKn 13” juga diapresiasi oleh pihak kampus.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unri Prof. Dr. Mewakili Rektor Unri, Jimmy Copriady M.Si melaporkan, kegiatan tersebut diikuti ratusan orang dari tingkat menengah hingga perguruan tinggi se-Indonesia.
“Ini merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk menuju Indonesia emas pada tahun 2045,” ujarnya.
Bahkan diakuinya, anak-anak zaman sekarang harusnya memiliki soft skill serta nilai-nilai panchasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jimmy Copriadi (jum/jpnn) mengatakan “Saya menghimbau mahasiswa untuk menginternalisasikan nilai-nilai Panchasil dalam kehidupan sehari-hari.