JICT Dukung Pemecahan Rekor MURI Daur Ulang Limbah Jelantah

saranginews.com, JAKARTA UTARA – MURI memuji konsistensi Jakarta International Container Terminal (JICT) dalam mendukung inisiatif lingkungan melalui program zero waste.

JICT sebelumnya mendukung inisiatif siswa SMAN 13 Jakarta Utara untuk memanfaatkan minyak jelantah dalam 1.000 lilin aromaterapi. Inovasi ini juga tercatat dalam rekor nasional MURI.

BACA JUGA: JICT jamin keandalan pelabuhannya dengan mendapat sertifikat ISO 22301:2019

Menurut CEO JICT Ada Hartono, ide mendaur ulang minyak jelantah menjadi produk lilin aromaterapi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran daur ulang di kalangan generasi milenial.

Selain itu, produksi lilin dari minyak jelantah dapat memberikan peluang bisnis yang menjanjikan.

BACA JUGA: Imigran Tangkap 2 WN Pakistan di Blitar, Tujuan Mereka ke Indonesia

“JICT mendukung penuh inisiatif generasi muda yang peduli terhadap pelestarian lingkungan. Salah satu pilihannya adalah mendaur ulang minyak jelantah. “Kami berharap semangat generasi muda selalu tinggi agar ibu bumi selalu lestari,” kata Ade saat acara pemecahan rekor MURI di SMAN 13, Jakarta Utara, Selasa (05/07).

Ade bercerita betapa pentingnya kurikulum hijau diperkenalkan kepada anak sejak dini. Menurutnya, sekolah yang menjadikan program hijau sebagai kebiasaan akan meningkatkan kemauan dan kemampuan anak dalam menjaga lingkungan.

BACA JUGA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bongkar Peran Bupati Sidoarjo Gus Mudlor dalam Kasus Korupsi Insentif Pajak, Oalah

Ia juga meyakinkan bahwa JICT akan selalu mendukung sekolah dengan program ramah lingkungan. Khususnya dalam penerapan program zero waste dan green society.

“Kami dukung kelestarian lingkungan hidup Jakarta Utara seribu persen. Kami punya program Green Dock School dan Rumah Belajar untuk mendukungnya,” kata Ade.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim juga mengucapkan terima kasih atas dukungan JICT terhadap program sekolah tersebut.

“Proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini dapat menjadi wadah untuk mengedukasi mahasiswa mengenai dampak negatif dan kerusakan lingkungan akibat sampah yang dibuang sembarangan.” “Ternyata jika dimanfaatkan dan diolah dengan benar bisa bernilai ekonomis,” kata Ali (gemuk/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *