saranginews.com – Pemain ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanti bersaing ketat di Singapore Open dan Indonesia Open 2024.
“Ada beberapa drama Jumat lalu dan saya hampir terlibat perkelahian di lapangan karena pola pikir saya dan betapa gugupnya saya.”
Artikel terkait: Swiss Open 2024: Bermain Tenang, Rani/Rybka Atasi Perlawanan Apriyani/Fadia
“Jadi kalau saya lepas kendali, semuanya lepas kendali,” kata Apriyani saat ditemui di Pelatnas Chipayung, Rabu (22 Mei 2024).
Diakui Apriyani, pertengkaran itu bermula karena Fadia kurang berlatih.
Artikel terkait: Usai All England 2024, Giorgi dan Apriyani/Fadia masih berkiprah di Eropa. Inilah alasannya:
Alhasil, Apriyani yang serius mempersiapkan diri kehilangan kendali dan ingin melakukan perlawanan.
Endingnya bahkan membuat pemain ganda putra menitikkan air mata.
“Semuanya licin saat itu. Saat latihan, saya menyadari bahwa Fadia tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan keinginan saya. Latihan harusnya untuk kekuatan, daya tahan. Tapi sepertinya saya tidak bisa mendapatkannya.”
“Nah akhirnya aku hilang kendali. Kemarin hampir tawuran, hampir kena, dan kemarin hampir kena Fadia juga,” imbuh Apriyani.
Hal ini terjadi karena adrenalin Apriyani meningkat akibat tensi tinggi saat latihan.
Pemain kelahiran 29 April 1998 itu kini sedang berusaha memulihkan kebugarannya setelah mengalami cedera panjang pada betis kanannya saat final Jailo Open 2023.
Menarik ditunggu kiprah Apriyani/Fadia usai terakhir kali bermain di Swiss Open 2024.
Rencananya pasangan yang akan melakoni debut di SEA Games 2021 ini akan terbang ke Singapura pada Minggu (26 Mei 2024).
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanti diharapkan bisa kembali tampil konsisten karena salah satu tujuan Indonesia adalah meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
Publik berharap runner-up Kejuaraan Dunia BWF 2023 itu bisa membawa pulang medali dan mengulangi prestasi Apriyani bersama Gracia Poly di Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu, Apriyani/Glacia berpeluang merebut medali emas dengan mengalahkan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan di laga puncak (mcr16/jpnn).