Witan Sulaeman Ungkap Kondisi Pemain Garuda Muda Seusai Gagal ke Olimpiade Paris 2024

saranginews.com, JAKARTA – Pemain internasional Indonesia Witan Sulaeman membeberkan kondisi pemain Garuda Muda usai tak mendapat tiket ke Olimpiade Paris usai kalah 0-1 dari Guinea di final, Kamis (9/5).

Menurutnya, ikatan mental atau chemistry antar pemain sudah terjalin dengan baik selama Piala Asia U-23, sehingga menjadi modal untuk meraih prestasi lebih baik lagi ke depannya.

BACA JUGA: Begini Penilaian Timnas Wanita U-17 Indonesia Usai Derita 2 Kali Kekalahan Berat

“Chemistry kami bagus. Makanya kami lebih kompak di setiap pertandingan mengikuti instruksi pelatih,” kata Witan.

Hal itu diungkapkan Witan saat tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta bersama rombongan pemain dan ofisial sepulang dari Paris pada Sabtu pagi (11/5).

BACA JUGA: PSSI mengutuk rasisme suporter Timnas Indonesia terhadap pemain Guinea

Witan membeberkan banyak hikmah yang didapatnya selama sebulan pemusatan latihan (TC) menghadapi Piala Asia U-23 di Qatar beberapa waktu lalu.

Indonesia awalnya underdog namun akhirnya berhasil melaju ke babak semifinal.

BACA JUGA: Tim U-23 Indonesia Gagal Lolos Olimpiade, Apa Rencana Shin Tae Yong Selanjutnya?

Witan pun menilai hasil tersebut merupakan hal yang patut diapresiasi secara merata oleh semua pihak seiring dengan kerja keras staf pelatih dan pemain.

Ia meyakini sepak bola Indonesia sedang berada dalam jalur perkembangan positif sehingga berharap kedepannya bisa lebih baik lagi dengan bermain bersama timnas.

Terkait penunjukannya sebagai kapten pada laga play-off melawan timnas U-23 Guinea, Witan mengaku hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan memikul tanggung jawab pelatih dengan sebaik-baiknya.

Menurut saya, siapa pun kaptennya, setiap orang berhak berbicara (mengungkapkan pandangan) dan saling menghina, kata pemain Bhayangkara FC itu.

Witan mengajak suporter untuk terus mendukung timnas Indonesia.

Jika ingin mendukung atau mengkritik, imbuhnya, lakukanlah dengan benar atau positif.

Saat mengikuti Piala Asia U-23 di Qatar, Witan menjadi kekuatan utama tim Garuda Muda untuk mengebom lawannya.

Pemain sayap itu mencetak satu gol dan satu assist.

Namun terlepas dari itu, ia juga banyak berkontribusi untuk meningkatkan performa tim.

Pemain kelahiran 8 Oktober 2001 itu menjadi pemain utama di balik lima gol timnas di turnamen tersebut.

Pada Asian Games lalu, Indonesia harus puas dengan rekor tiga kemenangan dan dua kekalahan hingga babak semifinal.

Pada perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali harus kalah dari Irak dengan skor 1-2.

Dalam upaya terakhirnya mengikuti Olimpiade Paris 2024 lewat play-off antara wakil Asia dan Guinea dari Afrika, tim asuhan Garuda Muda kembali harus menelan pil pahit dengan skor akhir 0-1.

Kekalahan melawan wakil Afrika itu memaksa Garuda Muda mengubur mimpinya mengikuti multievent terbesar dunia pada Juli mendatang. (antara/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *