Ribuan Sepeda Motor Kredit Macet di Jateng Diselundupkan ke Vietnam, Lihat

saranginews.com, SEMARANG – Polda Jawa Tengah menemukan kasus pembuangan ribuan sepeda motor yang terlilit utang ke Vietnam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi di Polda Jateng, diperkirakan ada lebih dari 1.000 kendaraan roda dua yang disita pada tahun lalu.

BACA JUGA: Musisi Nayunda Nabila Dinobatkan Sebagai Anggota Kehormatan Oleh SYL, Ini Hadiahnya, Hmmm

Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan kejahatan ini diketahui setelah adanya laporan perusahaan keuangan atau leasing yang mengeluhkan banyaknya kredit macet.

Laporan tersebut dilacak dan informasi aktual ditemukan di bidang yang dibeli oleh pelanggan.

BACA JUGA: PDIP membuka pendaftaran calon Gubernur Jawa Tengah mulai hari ini

Sepeda itu dijual kepada pihak lain di luar pasar.

Sepeda motor khas dijual ke pengepul dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 17 juta, dengan harga lebih murah Rp 24 juta. Dari penjualan tersebut, pelanggan mendapat untung besar karena jika membeli sepeda motor secara kredit harganya hanya Rp 1 jutaan.

BACA JUGA: 2 Tahun Berselang, Kasus Kematian Kapolda Semarang Tak Terkuak, Kata Polda Jateng

Polisi menemukan sepeda tersebut dibeli pembeli sebelum digunakan selama sebulan. “Di sini si pembunuh sedang mencari sepeda motor yang belum dikirim pertama kali. Jadi dibawa ke Surabaya sebelum dikirim ke Vietnam,” kata Luthfi dalam siaran persnya di Mapolda Jateng, Selasa (21/5). ). ).

Dia mengatakan kasus tersebut merupakan kejahatan transnasional. Menurutnya, ada jaringan yang lebih besar yang perlu diungkap secara menyeluruh.

Dalam prosesnya, pencuri juga memalsukan surat-surat sepeda motor bekas untuk dijadikan baru.

Selain itu, speedometer atau odometer sepeda pun disetel ulang ke nol.

Jenderal bintang dua itu meminta jajarannya bekerja sama dengan kepolisian Vietnam untuk membasmi geng internasional tersebut.

Dalam kasus ini, polisi menangkap dua pelaku yakni Ashari (39) sebagai nasabah dan Sumantri (38) sebagai pemodal. Berasal dari Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Mereka telah bekerja selama lebih dari setahun. Mulai 2 Januari 2023 hingga Mei 2024, pabrikan akan mengirimkan 1.000 unit sepeda motor dengan pendapatan mencapai Rp 1 miliar.

“Pemerintah mendapat uang tebusan Rp 2 miliar. Ini kasus ketiga yang kami lihat setelah Timor Timur dan Filipina,” kata Direktur Komisi Pembela Kriminal Polda Jawa Tengah Johanson Ronald Simamora.

Dalam prosesnya, penulis mengirimkan sepeda motor tersebut melalui jasa pengiriman kereta api dari Stasiun Semarang Tawang menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Sepeda motor tersebut terlilit hutang dan disimpan di gudang di Surabaya. Rata-rata sepeda motor yang dijual di Vietnam adalah Honda Vario 150cc.

“Terdakwa dijerat dengan Pasal 481 KUHP dan Pasal 480 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan atau 56 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” ujarnya. dikatakan. Joro, dipanggil Johanson (mcr5/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *