saranginews.com, JAKARTA – Momen bonus demografi Indonesia yang bertepatan dengan era digital harus dimanfaatkan secara maksimal, yakni dengan memperkuat kreativitas inovasi teknologi digital.
Untuk bisa eksis, ingin sukses, suka atau tidak, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, termasuk memanfaatkan dunia digital sebagai sarana menjalankan bisnis.
BACA JUGA: Kunci menuju Indonesia Emas 2045 adalah dengan menguasai teknologi digital
Anggota Komisi I DPR Taufiq R Abdullah mengatakan, potensi ruang digital sebaiknya dimanfaatkan untuk hal-hal produktif yang dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
“Sekarang bisnis tidak harus punya modal banyak. Sekarang kita bisa berjualan melalui media sosial, yang dalam istilah digital marketing adalah dropshipping,” kata Taufiq dalam serial webinar “Nobrol Bareng Legislator” bertajuk “Bisnis Digital: Tren Bisnis Saat Ini” yang diselenggarakan. oleh Direktorat Jenderal Pertanian Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada Sabtu (18/5).
BACA JUGA: Di Era Digital, Provokasi dan Hoaks Menjadi Tantangan Bagi Demokrasi
“Jadi manfaatkan dunia digital ini untuk banyak hal positif. Untuk berdagang, belajar, untuk berbagi informasi. Jangan buang-buang waktu dengan hiburan. Sekarang tidak ada alasan lagi memanfaatkan digital untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” sambungnya karena tetap bertahan.
Taufiq mengatakan, ada sejumlah soft skill yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha digital.
BACA JUGA: Wanita Dibunuh, Jenazah Korban di Koper, Identitas Terungkap
Yang pertama adalah kreativitas, selalu dengan ide dan wawasan sehingga bisa melihat peluang yang terpendam.
Kedua, fleksibilitas, keahlian ini dapat membantu masyarakat merespon perubahan dan kebutuhan pasar dengan cepat.
Ketiga, percaya diri. Percaya diri, berani mengemukakan gagasan dan siap mengambil risiko, kata anggota DPR Fraksi PKB RI ini.
Keempat adalah kolaborasi, yaitu kemampuan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan usahanya. Kelima, kompetitif. Cobalah untuk selangkah lebih maju dari apa yang ditawarkan orang lain.
Keenam, adaptif. Tangkas dalam mengadaptasi tindakan, bereaksi fleksibel terhadap kondisi dan perubahan yang cepat, imbuhnya.
Menurut Taufiq, banyak peluang bisnis yang muncul di era digital.
“Mulai dari pemasaran digital, web developer, keamanan siber, analis data, pembuat konten, hingga review produk,” ujarnya.
Pegiat literasi digital Gun Gun Siswadi mengamini bahwa saat ini adalah masa muda, ditinjau dari bonus demografi yang akan diterima bangsa Indonesia di 100 tahun kemerdekaan.
“Saat ini pengguna, konsumen, dan pengguna dunia internet adalah generasi milenial, generasi Z, dan generasi X. Merekalah yang menjadi pemimpin dunia internet di Indonesia,” kata Gun Gun.
Melihat data tersebut, Gun Gun melihat ada dua tema besar yang ingin diangkat.
“Pertama, bagaimana internet bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih produktif. Kedua, bagaimana masyarakat dapat mengelola informasi dengan baik. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Gun Gun menjelaskan alasan mengapa bisnis saat ini perlu go digital.
Dengan digitalisasi, para pelaku bisnis dapat memperluas jaringan pemasarannya, merespon perubahan gaya hidup/transaksi masyarakat yang berubah dalam digitalisasi, memiliki daya saing yang unggul dan meningkatkan efisiensi.
“Digitalisasi bisnis bukan sekedar memperluas jaringan bisnis. Dapat membantu para pelaku bisnis mengefisienkan proses produksi dan mengelola keuangan dengan lebih mudah, transparan, dan cepat,” ujar Magister Sains Komunikasi UI 2005 itu.
Gun Gun mengatakan, hasil survei OVO dan CORE Indonesia tahun 2021 menunjukkan 84% mitra UKM terbantu dengan fasilitas pembayaran digital di masa pandemi. Faktanya, 70 persen di antaranya mencapai peningkatan pendapatan harian.
Untuk itu, lanjut Gun Gun, ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai untuk menjadi digital, yaitu memahami cara kerja pasar digital, mempelajari dan memahami perilaku konsumen di era digital, memasuki pasar digital melalui toko online. yang terintegrasi ke dalam pasar.
Kemudian kuasai fitur dan aplikasi di gadget, pelajari teknik digital marketing dan praktik penjualan langsung, lanjutnya.
“Yang penting berani memulai, rajin dan konsisten, serta memiliki keistimewaan yang tidak ada pada produk lain,” jelas Gun Gun.
Terkait pemasaran digital, Privy ID Advisor Aida Rezalina menjelaskannya lebih mendalam.
“Kenapa harus menggunakan digital marketing? Karena sekarang semuanya dibicarakan di media sosial. Dimana 56 persen membicarakan produk dan layanan melalui situs media sosial,” ujar Master of Development University Birmingham International 2014-2015 ini.
Selain itu, digital marketing juga menjadi sarana pemasaran yang tepat bagi generasi milenial yang merupakan mayoritas pengguna internet aktif di Indonesia.
“Generasi milenial lebih memilih membeli dari perusahaan yang memiliki nilai sosial untuk membantu masyarakat, komunitas, dan lingkungan,” kata salah satu pemilik Kopi Lima, Detik.
Menurut Aida, strategi kampanye lintas media sangat efektif untuk meningkatkan pemasaran. Karena strategi ini menggunakan platform berbeda yang saling terhubung, maka dampaknya bisa lebih luas.
Aida mengatakan taktik yang dapat digunakan dalam strategi pemasaran digital antara lain memaksimalkan SEO untuk memudahkan mesin pencari, menjalankan iklan pencarian, periklanan online, pemasaran afiliasi, pemasaran video, media sosial, dan pemasaran email.
“Jadi mencari uang sekarang sangat mudah di era digital ini, asal kita kreatif dan terus mencari,” tandasnya.
“Bisnis dan teknologi akan terus maju dan kita harus berpartisipasi (di dalamnya), namun kita bisa berpartisipasi dalam hal-hal kecil seperti menggunakannya untuk diri kita sendiri, untuk bisnis kita. Dunia digital ini sangat membantu kami, kata Aida. (kanan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Unpam Ajukan Penyalahgunaan Sengatan, Polisi Tetapkan 4 Tersangka