Hati-Hati Terjerat Pinjol Ilegal: Rentenir Baru di Era Digital

saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Taufiq Abdullah mengatakan pinjaman online (pinjol) ibarat dua sisi mata uang.

Bisa menjadi berkah jika bisa dimanfaatkan untuk tujuan produktif, namun bisa juga menjadi petaka jika digunakan hanya untuk memuaskan keinginan penggunanya.

BACA JUGA: Pemerintah terus berupaya menindak perjudian online dan pinjol ilegal

Apalagi jika kita meminjam, baik disadari maupun tidak, kepada pemberi pinjaman ilegal yang mempunyai risiko sangat besar. Salah satunya mendapati dirinya menghadapi bunga pinjaman yang sangat tinggi.

Tentu saja, digitalisasi telah mengubah seluruh bidang kehidupan. Misalnya, pembelian di pasar tidak lagi hanya dilakukan di pasar, dan tabungan di bank dilakukan secara digital.

BACA JUGA: Dibutuhkan Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi untuk Membangun Kewirausahaan Digital

“Sekarang kita bisa berinvestasi dan mendapatkan pinjaman secara online atau melalui financial technology (fintech),” kata Taufiq saat diskusi webinar bersama anggota DPR bertajuk “Jangan Terjerat Pinjol Ilegal: Pinjaman Baru ke Era Digital” yang diselenggarakan oleh Dirjen . PBB, Aptika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (20/5).

Anggota DPR dari Fraksi PKB ini mengatakan kemunculan fintech memberikan masyarakat Indonesia pilihan modal untuk usaha kecil dan mikro.

BACA JUGA: Manfaatkan dunia digital untuk bertukar, belajar, dan berbagi informasi

“Hadirnya layanan pinjaman berbasis peer-to-peer (P2P) lending diyakini dapat membantu masyarakat karena uang dapat diperoleh dengan cepat, persyaratannya mudah diselesaikan, tidak ribet atau dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan tanpa perlu repot.” jaminan,” tambahnya.

Namun pinjol ini rawan penipuan. Sebab, menurut Taufiq, terkadang masyarakat tidak bisa membedakan lembaga keuangan itu resmi atau tidak.

“Kadang pemberi pinjaman tidak melihat kesepakatannya, bahkan ada yang tidak tahu apa-apa, data kita dipakai lembaga keuangan lain, jadi uang dikirimkan ke kita. Di masyarakat kita, terkadang karena pesatnya perkembangan teknologi, kita tidak bisa mengikuti, saya tidak mau belajar, saya tidak mau bertanya, ujung-ujungnya kita terlilit hutang,” jelas Taufiq.

Untuk itu Taufiq memberikan beberapa tips pinjaman aman dari fintech peer to peer, yakni pastikan Anda mendapatkan pinjaman dari perusahaan yang terdaftar/berizin OJK, pinjaman sesuai kebutuhan dan maksimal 30 persen dari penghasilan, bayarkan pembayaran bulanan tepat waktu, tidak menggali lubang, tidak menutup lubang dan mengetahui bunga dan denda pinjaman sebelum meminjam.

“Setiap sumber daya selalu ada resikonya. Bijaksana dan hati-hati dalam memanfaatkannya. Kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan,” kata Taufiq.

Praktisi literasi digital Profesor Dr Widodo Muktiyo juga mengajak masyarakat untuk mengadopsi pola pikir baru terhadap era digital.

“Mari kita mempunyai pola pikir baru yang membuat kita mawas diri, jangan terjebak pada kemudahan. Namun kita harus ingat bahwa kita sekarang berada di era komunikasi yang imajinatif,” kata Profesor Widodo.

“Kalaupun kita ingin mendapat pinjaman, karena memang kita membutuhkannya, saya sarankan kita memperhatikan apakah pinjaman itu sah atau tidak. Saya akan merekomendasikan pergi ke bank. Sebaiknya pinjaman tersebut ditujukan untuk kegiatan produktif. Ini adalah pinjaman baru kami. logis menghadapi era pinjaman online,” lanjutnya.

Lebih lanjut Dr Widodo mengatakan Kominfo telah melakukan penindakan terkait pinjol ilegal. Dimana 14.297 konten produk keuangan ilegal telah diproses oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak tahun 2016 hingga 21 Agustus 2023, menurut laporan otomatis.

Oleh karena itu, mencegah risiko yang terkait dengan penggunaan produk keuangan berarti memastikan kebutuhan dan kemampuan pribadi. Selain memverifikasi informasi tentang penyedia produk keuangan dari sumber terpercaya.

Kemudian pahami syarat dan ketentuan produk keuangan yang Anda gunakan. Agar masyarakat memahami risiko dalam menggunakan suatu produk keuangan.

“Terkadang iklan pinjol ilegal sangat menggiurkan. Awalnya tidak membutuhkannya, tapi setelah melihat iklan pinjol online pasti yakin. Ini yang mengancam perilaku konsumsi kita,” kata staf berpengalaman menteri itu. Komunikasi dan Informasi di bidang Komunikasi dan Media Massa.

Seperti Taufiq, Widodo juga berpesan agar terhindar dari pinjol ilegal. Mulai dari tidak klik link kontak pada penawaran pinjaman SMS/WA ilegal, jangan tergiur dengan penawaran pinjaman ilegal yang menawarkan pinjaman cepat tanpa agunan.

Jika Anda menerima SMS/WA yang menawarkan pinjaman ilegal, segera hapus dan blokir nomor tersebut. Kemudian periksa keabsahan perusahaan pemberi pinjaman sebelum memberikan pinjaman.

“Jangan sampai kita risih dengan betapa mudahnya rasa kritis kita berakhir (tergoda), betapa mudahnya hal itu menimbulkan efek yang terkadang merugikan kita. Ini panduan kita sebagai budaya kerja menuju era digital,” kata orang tersebut. yang telah menerbitkan 18 buku tentang komunikasi.

Sementara itu, Analis Eksekutif Kelompok Khusus Departemen Perlindungan Konsumen OJK Irhamsah menjelaskan alasan pinjol ilegal sebaiknya dihindari. Yang pertama adalah lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan bila Anda meminjam uang melalui pinjol ilegal.

“Setiap hari kami menerima 10 pengaduan dan 10 permohonan, baik tentang pinjol ilegal maupun pinjol swasta. Pengaduan tersebut karena kaget,” kata Irhamsah.

Irhamsah menjelaskan, data tahun 2024 hingga 25 April menerima 5.998 pengaduan ke OJK.

Namun selain pinjol ilegal, ada juga pinjol legal yang bisa mendatangkan keuntungan jika digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Pinjaman resmi yang terdaftar di OJK dijamin memiliki sistem dan cara kerja yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Data Mei 2024, ada 100 pinjol legal dan diawasi OJK. Rinciannya, lembaga sektor pembiayaan produktif berjumlah 45 lembaga, multiguna 48 lembaga, dan syariah 7 lembaga.

Sementara itu, sebanyak 7.575 pinjol ilegal ditutup oleh Satgas Khusus OJK, jelasnya.

“Ini yang perlu kita sama-sama perhatikan, kenapa lebih baik kita pilih yang legal dibandingkan yang ilegal. Karena banyak akibatnya,” kata Irhamsah. (kanan/jpnn)

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Wanita dibunuh, jenazah korban dimasukkan ke dalam koper, identitas terungkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *