DBS Asian Insights Conference Soroti Strategi Pemerintah Tumbuhkan Ekonomi Pascapemilu

saranginews.com, JAKARTA – Konferensi DBS Asian Insights 2024 digelar dengan mengusung tema “Choosing to Enter: Shaping the Right Future for Gold Indonesia 2045 and ESG Excellence”.

Hadirnya Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazare, Staf Ahli Menteri Koperasi Perekonomian Indonesia Raden Pardede, CEO. Indonesia. Pertunjukan Politik Burhanuddin Muhtadi dan Kepala Peneliti dan Direktur Pelaksana DBS Group Taimur Baig memperkaya acara dengan wawasan tentang strategi masa depan perekonomian Indonesia pasca pemilihan umum (Pemilu DVA).

BACA LEBIH LANJUT: DBS Indonesia mendorong perbankan berkelanjutan melalui inovasi digital

Konferensi ini juga menyoroti langkah-langkah menuju keberlanjutan dalam konteks lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG).

CEO PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan Taksonomi Hijau Indonesia telah menetapkan standar baru dalam penerapan nilai-nilai ESG.

BACA LEBIH LANJUT: Untuk meningkatkan efisiensi pemulung, Waste4Change dan DBS menawarkan pelatihan pendidikan keuangan

“Kami berkomitmen untuk mendukung pelanggan perusahaan dengan solusi keuangan berkelanjutan yang berfokus pada energi dan infrastruktur terbarukan,” kata Lim Chu Chong dalam keterangannya, Rabu (22/05).

Ia mengatakan, hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk komitmen transisi energi pada tahun 2050.

BACA JUGA: Simak 5 keuntungan menggunakan digital banking di DBS

“Kami mendukung visi ‘Indonesia Emas 2045’ untuk mentransformasikan Indonesia menjadi negara sejahtera, mendorong pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran daerah,” ujarnya.

Menurut dia, pasca pemilu, kinerja keuangan Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

Fakta tersebut terkonfirmasi dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Apalagi dengan berbagai kebijakan pemerintah, tingkat inflasi masih rendah.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga memberikan gambaran mengenai kebijakan keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, tahun lalu Indonesia mampu mengatasi defisit anggaran publik sebesar 1,6 persen dari produk nasional (PDB).

“Ini adalah posisi kuat yang diterima oleh masyarakat internasional bahwa Indonesia tidak terkena kenaikan suku bunga karena dana kami berasal dari pasar,” kata Suahazil Nazara.

Seiring berjalannya waktu, Indonesia mempunyai tujuan besar yaitu Indonesia Emas 2045 menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan masuk dalam lima negara terbesar di dunia.

Untuk mencapai tren ini diperlukan keterlibatan dalam strategi industri di akhir rantai produksi dan praktik terbaik untuk penerapan ESG.

Meskipun ada ketidakpastian global, Indonesia tetap optimis terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor seperti industrialisasi dan peningkatan ekspor nonmigas memberikan harapan baik untuk mencapai target pertumbuhan 5%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *