Bertemu CEO Hyundai, Airlangga Bahas Jaringan Hidrogen & Kapasitas Pemasok Lokal

saranginews.com, JAKARTA – Indonesia dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama ekonomi pascapandemi.

Upaya penguatan dilakukan melalui kerja sama di berbagai bidang, misalnya di sektor hijau.

BACA JUGA: Menko Airlangga dorong investasi pengembangan teknologi usai bertemu dengan CEO LG CNS di Seoul

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi upaya Hyundai yang berpartisipasi aktif dalam berbagai proyek hidrogen di seluruh dunia, mulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.

Hal itu diungkapkan Airlangga saat melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan untuk bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung.

BACA JUGA: Pertemuan Menko Airlangga dan Wakil Rektor Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

“Saya mengapresiasi upaya Hyundai yang aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). “Hal ini tidak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi,” jelas Menko Airlangga di Seoul, Senin (20/05). . ).

Airlangga mengatakan, untuk mendorong pengembangan proyek hidrogen, Hyundai berencana menggandeng BUMN Pertamina. 

Saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan percepatan pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan membuat peta jalan pengembangan kendaraan listrik, memberikan berbagai insentif, dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Hyundai juga merupakan produsen kendaraan listrik yang mumpuni, oleh karena itu kami mendorong Hyundai untuk memberikan lebih banyak kapasitas kepada usaha kecil dan menengah atau pemasok lokal dan insinyur Indonesia untuk menguasai hal-hal terkait kendaraan listrik, tidak hanya mobilnya tetapi juga mesinnya. serta turunannya seperti bengkel, sehingga Hyundai “bisa lebih melibatkan pemasok lokal di sekitar pabrik,” kata Menko Airlangga.

Selain mempercepat pengembangan kendaraan listrik, pemerintah Indonesia mendorong percepatan transisi dari bahan bakar fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan energi. efisiensi. sumber energi alternatif lain seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.

Pemerintah Indonesia mendorong beberapa kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Joint Economic Cooperation Committee (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai, seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia (pabrik mobil jadi, pabrik sel baterai gabungan, baterai). . pabrik paket, dll).

Hyundai sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada tahun 2024.

Pabrik sel baterai tersebut sedang dibangun di Karawang, Jawa Barat, dan dioperasikan bersama oleh LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi komersial pada kuartal ketiga tahun 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Hyundai juga mengundang Menko Perekonomian pada acara peresmian pabrik sel baterai KONA dan produksi massal mobil listrik di Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2024.

Selain itu, investasi Korea Selatan di Indonesia meliputi pengembangan pabrik mobil Hyundai, pembangunan pabrik petrokimia Lotte Chemical, dan komitmen membangun klaster industri baja berkapasitas 10 juta ton pada tahun 2025. (jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *