Bersama ILO, UNODC, dan Uni Eropa, Kemnaker Meluncurkan Program Protect Indonesia

saranginews.com, Jakarta Pusat – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indonesia bersama Uni Eropa, ILO dan UNODC meluncurkan Program Konservasi Indonesia di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/5).

Peluncuran program ini merupakan saat yang penting untuk memberikan informasi dan akses luas kepada pekerja migran Indonesia terhadap migrasi yang aman, perlindungan hak-hak pekerja dan pencegahan perdagangan manusia (TPPO).

Baca juga: Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong balai pelatihan usaha masyarakat menjadi inkubator kewirausahaan.

“Saya mengapresiasi komitmen Uni Eropa, ILO dan UNODC dalam mendukung pemerintah melindungi pekerja migran Indonesia dan keluarganya melalui program Lindungi Indonesia,” kata Menteri Ketenagakerjaan Aida Fauziah mewakili Eksekutif. dikatakan. Pengembangan Penempatan Pekerja Migran Indonesia oleh Rendra Setiawan, Kementerian Ketenagakerjaan.

Untuk menanggapi kebutuhan desa akan layanan yang peka gender dan terpadu, Menteri Ketenagakerjaan Aida Fauziah telah bekerja sama dengan partainya dan ILO sejak tahun 2019 untuk menciptakan informasi dan layanan terpadu yang peka gender dan terpadu dalam satu pintu. . Pusat (PILTSA-MRC).

Baca Juga: Menaker Ida Ajak 3 Lembaga Internasional Kembangkan Tenaga Kerja di Indonesia

PILTSA-MRC didirikan dengan empat percontohan, antara lain Sirebon, Tulungang, Blithar, dan Lampung Timur.

Sebanyak 5.268 pekerja migran bekerja di PILTSA-MRC, 90 persen di antaranya adalah pekerja perempuan.

Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida berjanji akan terus meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia di Makau

Selain itu, hampir 138 imigran diberikan layanan informasi ketenagakerjaan, psikososial, kesehatan, dukungan sosial, manajemen kasus, dukungan hukum, dan berbagai pelatihan mengenai perencanaan pra-migrasi, manajemen keuangan dan hak-hak kerja bagi calon dan pensiunan perempuan. Pekerja migran, keluarga dan komunitasnya.

“Hal ini menunjukkan komitmen Kementerian Ketenagakerjaan dalam mendorong dan menerapkan kebijakan dan manajemen migrasi tenaga kerja yang responsif gender,” kata Aida Fauziah, Menteri Ketenagakerjaan. dia menekankan.

Sementara itu, Direktur ILO Indonesia Timor Leste Simrin Singh mengatakan migrasi tenaga kerja mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di negara asal dan tujuan.

Simrin menambahkan, migrasi tenaga kerja juga memberikan manfaat yang signifikan bagi pekerja migran, masyarakat, dan pemberi kerja.

“Kebijakan dan prosedur manajemen migrasi tenaga kerja harus lebih inklusif dan selaras dengan standar ketenagakerjaan internasional,” kata Simrin. dikatakan. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *