UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045

saranginews.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Mohamed Ageng Dendi Setiawan bereaksi terhadap isu biaya pendidikan (UKT) yang mahal.

Menurut Dandi, sapaan akrabnya, pendidikan seharusnya membantu sumber daya manusia (SDM) di Indonesia meningkatkan soft skillnya.

Baca: Tak Paham Penjelasan Home Office soal UKT Mahal

Dandy dalam keterangannya, Jumat (17/5), mengatakan, “Namun karena biaya UKT yang relatif mahal, peningkatan soft skill sumber daya manusia di Indonesia terhambat.

Dundee mengatakan, mahasiswa merasakan dampak dari mahalnya UKT tersebut. Oleh karena itu, para pelajar di beberapa daerah di Indonesia mengkritisi kebijakan yang dikenakan kepada pelajar tersebut.

Baca: Penjelasan Perdana Menteri atas kebijakan Unry terhadap mahasiswa yang mengkritik perguruan tinggi

Menurut Dundee, pemerintah harus menyediakan dan menjamin pendidikan yang baik dan berkualitas kepada warganya.

“Pendidikan di Indonesia harus disediakan dan terjamin oleh warga negara Indonesia agar dapat mengembangkan soft skill dan karakter masyarakat. Penerima KIP Kuliah harus memastikan sesuai peruntukannya. “Jika itu belum cukup, maka perlu ditingkatkan sehingga komunitas yang lebih kecil dapat merasakannya,” kata Dundee.

Baca: Kemendikbud imbau PTN hati-hati dalam menetapkan tarif UKT dan tidak memberatkan mahasiswa

Dundee mengatakan bahwa pendidikan merupakan landasan kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, jika biaya pendidikan tinggi maka jumlah masyarakat yang dapat memperolehnya juga terbatas.

Ingat, pendidikan mahal berarti masyarakat tidak mampu, sehingga impian Indonesia 2045 mungkin hanya retorika, tegas Dandy.

Selain itu, kata Dandy, negara juga harus turut serta meningkatkan sumber daya manusia masyarakatnya dengan menekan biaya pendidikan yang berkualitas semaksimal mungkin.

Dundee juga mengkritisi isu kartu pelatihan prakerja yang tidak berdampak signifikan.

“Kartu kerja asli juga tidak berpengaruh signifikan. “Jangan dijadikan program yang menguntungkan elite tanpa berpikir dan memastikan tujuan tercapai,” kata Dendy.

Dundee juga menegaskan, GMNI akan memantau permasalahan pendidikan seperti UKT dan dapat diakses oleh masyarakat.

“Kami akan terus memantau masalah pendidikan. “Salah satunya adalah kenaikan UKT yang mengancam masyarakat tidak bisa bersekolah karena harga sewa yang mahal,” kata Dundee (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *