saranginews.com, Surabaya – Guru Besar Nahdlatul Ulama Surabaya Universitas Ninnasi Muttakin mengungkapkan banyak permasalahan keuangan yang kerap menghambat atau menghambat kesuksesan generasi muda.
Hal ini mencakup kurangnya pengetahuan dan perencanaan keuangan, pengambilan keputusan keuangan yang terlalu cepat dan terkadang tanpa berpikir panjang.
Baca Juga: Gade Coffee dan Gold Berhasil Mengubah Wajah Pan Shop
Kemudian, kurangnya pengambilan keputusan dalam perilaku konsumsi dan belanja, serta kurangnya kesadaran akan risiko keuangan.
Hal itu diungkapkan Ninnasi pada kuliah umum bertajuk Optimalisasi Jalur Karir dengan Pilihan Finansial Cerdas di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlanga, Auditorium KRT Fadjar Notonegoro pada Selasa (7/5).
Baca selengkapnya: Tiket Festival Visakha Bucha 2024 terjual habis
Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk melek finansial. Belajarlah mengelola keuangan dengan memprioritaskan tujuan Anda. Nina berkata: “Mulailah dengan bersikap positif terhadap uang, kemudian mulailah berinvestasi pada diri sendiri, dan yang terpenting tentang pilihan gaya hidup dan lingkungan sosial. . Jadilah cerdas.
Selain universitas, PT Bank Jago Tbk merupakan unit yang melakukan penelitian untuk memecahkan berbagai permasalahan perekonomian di masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca selengkapnya: Medco Energi dan Pondok Indah Golf Club akan menjadi tuan rumah Turnamen Golf Internasional 2024
Value Proposition Manager Bank Jago Muhammad Pandu mengatakan Bank Jago meneliti dan menganalisis permasalahan keuangan ribuan masyarakat dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau AI (Augmented Intelligence) dan menghasilkan solusi keuangan berbasis teknologi.
“Masalah yang sering terjadi termasuk kehabisan uang lebih cepat dari jadwal, membelanjakan lebih dari yang Anda peroleh, dan apakah Anda memiliki uang muka atau mengelola uang muka?” kata Pandu.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Bank Jago kemudian merancang produk dan layanan berbasis aplikasi yang dapat tertanam dalam ekosistem digital dan dapat beradaptasi dengan berbagai kebutuhan manusia.
Aplikasi Jago juga memiliki fitur saku dan laporan keuangan yang tidak hanya membantu pengguna mengelola keuangannya secara sistematis, tetapi juga menciptakan budaya penganggaran yang sistematis.
“Setiap orang mempunyai kebutuhan dalam hidup dan setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam mengelola keuangannya. Oleh karena itu, aplikasi Jago dirancang untuk memberikan pelanggan keleluasaan dalam merancang solusi keuangannya sendiri dengan mudah dan lancar.” jelas Pandu.
Berdasarkan riset Jago Bank, ada empat tingkat pertumbuhan keuangan manusia yang diukur berdasarkan fokus keuangannya.
Tingkat pertama adalah keamanan finansial, yaitu keamanan finansial untuk membayar kebutuhan dasar pribadi seperti makan, membayar sewa, atau membayar tagihan listrik dan telepon.
Tingkat kedua adalah fleksibilitas keuangan, yaitu memiliki fleksibilitas keuangan yang baik karena pendapatan tidak hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari tetapi juga mempunyai uang cadangan jika terjadi kejadian yang tidak terduga.
“Tahap selanjutnya adalah financial control, atau pengendalian finansial. Miliki penghasilan sendiri agar tidak bergantung pada orang lain. Biasanya dimulai dengan tabungan jangka panjang,” jelas Pandu.
Tingkatan terakhir adalah kebebasan ekonomi atau kemandirian finansial.
“Di level ini biasanya masalah finansial sudah teratasi, punya dana pensiun dan bisa membahagiakan orang di sekitar,” jelasnya.