saranginews.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) memutuskan untuk melakukan refinancing direksi dan dewan direksi.
Keputusan tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2024 yang digelar hari ini, Selasa (30/4).
Baca juga: Pada Q1 2014, Bank Raya salurkan kredit digital hingga Rp 4 triliun.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan RUPST ini menghasilkan beberapa keputusan penting yang mendukung visi Bank Raya.
“Rencana ini merupakan dukungan kuat dari mitra manajemen untuk melanjutkan rencana pertumbuhan bisnis jangka panjang perseroan,” kata Ida Bagus Ketut Subagi dalam keterangan resminya, Selasa (30/4).
BACA JUGA: Bersama BRI Group, Bank Raya salurkan paket Sembako di 11 kota di Indonesia.
Dewan Komisaris Komisaris Utama: Muhamad Sidik Heruwibowo Komisaris Independen: Johanes Kuntjoro Adi S. Komisaris Independen: Retno Wahyuni Wijayanti Komisaris Independen: Christophorus Heru Budiargo
Dewan direksi
BACA JUGA: Bank Raya catat pertumbuhan laba dua digit pada Q3 2024 Chief Executive Officer: Ida Bagus Ketut Subagia Head of Enterprise Risk Management, Compliance dan Human Resources: Danar Widyantoro Chief Financial Officer: Rustarti Suri Pertiwi Head of Digital and Operations: Lukman Hakim Kepala Area Ritel dan pendanaan: Kicky Andrie Davetra
Susunan Direksi dan Dewan Direksi ini berlaku efektif setelah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan dari Otoritas Keuangan (OJK).
“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi Bapak Achmad FC Barir, Bapak Eko B. Supriyanto, Bapak Bhimo Wikan Hantoro dan Bapak Dedy Hendrianto yang telah berjasa memimpin proses transformasi Bank Raya menjadi digital. bank,” kata Bagus.
Ia yakin proyek ini dapat menjadikan Bank Raya sebagai mitra perbankan digital yang tumbuh kuat dan sehat, serta semakin berperan dalam mempercepat inklusi keuangan digital di Indonesia.
Pada RUPS Tahunan 2024, Perseroan memutuskan untuk menggunakan laba sebesar Rp24,35 miliar yang diperkirakan tumbuh 112,47 persen per tahun sebagai laba ditahan.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan tata kelola perusahaan, Perseroan telah melakukan perubahan Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan POJK 17 Tahun 2023, dalam rangka penerapan Rezim Bank Umum.
“Bank Raya terus meningkatkan kualitas bisnis digital, oleh karena itu Bank Raya akan terus melakukan inovasi akses seluas-luasnya perbankan digital untuk segmen mikro dan kecil di Indonesia,” tegas Bagus.
Pada tahun 2024, Bank Raya telah mempertajam strategi bisnis untuk mencapai dominasi pasar, yang didasarkan pada lima strategi pengembangan bisnis utama, yaitu menjangkau pasar potensial melalui kekuatan jaringan Online to Offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia.
Kemudian, fokus pada inovasi produk digital Bank Raya yang berkesinambungan dan komprehensif (produk digital lintas segmen), fokus pada potensi bisnis ekosistem BRI dan ekosistem digital lainnya, serta menjajaki perluasan potensi pasar bisnis digital.
Kemudian fokus pada optimalisasi sinergi BRI Group melalui produk dan layanan perbankan digital yang lebih kecil, lebih singkat dan lebih cepat; dan fokus untuk memungkinkan peningkatan berkelanjutan pada bisnis.
“Perjanjian keuangan Bank Raya hingga tahun 2023 juga menunjukkan momentum pertumbuhan yang baik, yang akan berlanjut pada kuartal I tahun 2024, tercermin dari pendapatan perseroan yang terus tumbuh hingga dua digit,” jelas Bagus.
Menurut Bagus, hal ini tentunya merupakan komitmen untuk mendukung pertumbuhan pihaknya dan upaya fokus pada strategi pengembangan bisnis digital.
“Bank Raya juga akan terus memanfaatkan ekosistem BRI Group yang semakin kuat dan mendukung strategi bisnis jangka panjang perseroan,” tutup Bagus (mrk/jpnn).