Prof Lukman Hakim: Kurang Kasih Sayang dan Perhatian Berpotensi Dorong Kenakalan Remaja

saranginews.com, JAKARTA – Remaja atau anak-anak yang kurang mendapat kasih sayang dan perhatian cenderung merasa tidak dihargai dan dicintai.

Hal ini dapat mengarahkan generasi muda untuk mencari validasi dari sumber lain dan seringkali melalui perilaku kriminal.

BACA JUGA: Universitas Bhaiangkara dan KKN Desa Sriamur berkolaborasi untuk menertibkan kenakalan remaja

Ketidakstabilan emosi akibat kurangnya kasih sayang dapat menyebabkan anak merasa tidak aman dan cemas serta terwujud dalam perilaku agresif atau memberontak.

Demikian disampaikan Assoc. Prof. PhD Lukman Hakim pada acara “Penyuluhan Hukum: Pencegahan Tindak Pidana Tawuran”, Bekasi, Jawa Barat, 19 Mei 2024.

BACA JUGA: Kepala BPIP Instruksikan Ribuan Mahasiswa UGM, KKN Itu Salah Satu Bentuk Pengabdian

Acara ini merupakan bagian dari Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bhaiangkara Jabodetabek yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

KKN mengangkat tema ‘Implementasi upaya preventif pencegahan kejahatan remaja’.

BACA JUGA: KKN Kampus 2 berhasil mengubah sampah menjadi energi

Profesor Lukman menambahkan bahwa lingkungan rumah yang penuh dengan konflik dapat membuat anak merasa tidak aman dan cemas serta mengembangkan mekanisme penanggulangan yang maladaptif, termasuk kenakalan.

“Anak-anak sering kali meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, jika sering menyaksikan konflik atau perilaku agresif, mungkin mereka akan memahami perilaku tersebut sebagai cara normal untuk menyelesaikan masalah,” jelas Associate Professor/Asisten Profesor Universitas Bhayangkara, Jakarta Raya.

Dosen FH Universitas Bhayangkara Jabodetabek ini menegaskan, guru yang kurang berkomitmen pun bisa memberikan dampak negatif yang besar terhadap perkembangan dan perilaku siswa.

“Kurangnya perhatian, motivasi, lingkungan belajar yang positif, hubungan emosional dan implementasi program pengembangan karakter dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kenakalan remaja,” kata Assoc. Prof. Lukman.a

Oleh karena itu, tambah Prof. Lukman, penting bagi sistem pendidikan untuk memastikan bahwa guru memiliki komitmen, dukungan, dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan perannya secara efektif.

Upaya peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa yang positif.

Ia mengatakan, pendekatan yang efektif dalam pencegahan kenakalan remaja harus mencakup upaya preventif, preventif, dan represif secara simultan.

“Dengan mendidik dan menyadarkan remaja dan masyarakat melalui konseling, melakukan pengawasan dan intervensi langsung melalui patroli dan penggerebekan, serta menegakkan hukum melalui penangkapan, penahanan dan penyitaan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan merangsang perkembangan remaja,” kata pernyataan itu. . . kata Asosiasi. Prof. Lukman.

Dalam kesempatan yang sama, Babinsa Yogi Ginanjar Desa Sriamur menilai kegiatan KKN ini dapat menciptakan kegiatan positif di masyarakat setempat.

“Pada saat yang sama, juga dapat memperkuat ikatan emosional dan solidaritas antar departemen dan antar desa.” “Makanya kami bersyukur dan menyambut baik program ini,” ujarnya.

Senada dengan Babinsa Desa Sriamur, Ketua RV 02 Kapto Efendi mengucapkan terima kasih atas nama warga dan perangkat desa.

“Program ini merupakan program positif pencegahan kejahatan remaja berbasis komunitas yang memberikan bimbingan, edukasi dan dukungan emosional sehingga warga merasakan manfaatnya.” “Kami berterima kasih kepada Universitas Bhaiangkara Jaya yang telah mengadakan program ini di desa kami sehingga warga dapat merasakan manfaatnya,” tambah Kapto Efendi. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *