saranginews.com, Jakarta – Anggota Komisi
Tjitjik pernah mengatakan bahwa pendidikan tinggi bukanlah hal yang wajar dan tidak perlu.
Baca juga: Ini Janji Nadiem Makarim soal Pertumbuhan UKT yang Tak Masuk Akal
Nuroji menyayangkan dan meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Nadiem Makarim menjelaskan alasan Tjitjik tidak menghadiri rapat Komisi X hari ini, Selasa (21/5).
“Saya pikir itu perlu diperbaiki. Saya paham dan itu menegaskan bahwa dia tidak terlibat. Begitukah?” Nuroji bertanya pada pertemuan itu.
Baca Juga: Penyanyi Nayunda Nabila Jadi Anggota Kehormatan Oleh SYL, Ini Gajinya Hmm
Politisi Partai Gerindra tidak sependapat dengan pernyataan Tjitjik yang menganggap pendidikan tinggi adalah pendidikan tinggi.
Dia mengaitkan pernyataan tersebut dengan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Teknologi dan bertanya mengapa hal itu bisa dipublikasikan.
Baca juga: Bagian Umum Diktiristek menyajikan ratusan karya seni yang tampak indah dan menarik
“Saya pikir terlalu kabur bagi publik untuk mengumumkannya kepada publik sebelum ada doktrin sepele yang dipublikasikan tentang bagaimana hal itu bisa terjadi.”
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya negara memberikan pendidikan kepada seluruh warga negara tanpa terkecuali.
Selain itu, Nuraji menjelaskan, 20 persen anggaran sudah dialokasikan untuk membiayai pendidikan.
“Nah, ini harus kita perjuangkan, agar sumber daya manusia dan masyarakat kita lebih banyak mendapat pendanaan pemerintah untuk pendidikan tinggi” (mcr8/jpnn).