saranginews.com, JAKARTA – Grab Indonesia menyelenggarakan Grab Business Conference tahunan 2024 yang bertemakan Resilient Business Forward: Paving the Way to the Future.
Memasuki tahun kelima, konferensi bisnis ini menjadi wadah bagi para pemimpin perusahaan, pengambil kebijakan, dan pemangku kepentingan dari berbagai industri untuk membahas pentingnya pemulihan ekonomi di masa krisis global.
BACA LEBIH LANJUT: Capture Indonesia gandeng UI lakukan penelitian guna meningkatkan keamanan
Acara yang berlangsung secara hybrid di Hotel Indonesia Kempinski ini dibuka dengan pemaparan khusus oleh Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan RI dan Chatib Basri, Kepala Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan RI. . . untuk tahun 2013-2014.
Suahasil Nazara mengatakan, meski terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik global, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta menurunkan angka pengangguran yang sudah mencapai tahap pra-epidemi.
BACA JUGA: Grab Ajak Ribuan Driver-Peserta Tertawa Sambil Menonton Film Srimulat
“Dengan kinerja tersebut, pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan mencapai 5,2 persen,” ujarnya.
Konsumsi dalam negeri menyumbang 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
BACA JUGA: GrabFood Umumkan Promosi di Layanan Pemesanan Grup
Hanya dengan membuka aplikasi Grab saja sudah menyebabkan peningkatan permintaan dalam negeri.
Untuk itu, saya mengapresiasi peran penting Grab dalam pengembangan gig economy yang telah menciptakan lingkungan bisnis baru melalui digitalisasi, jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I tahun 2024, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen (joy), meningkat dibandingkan periode yang sama sebesar 5,04 persen (yoy).
Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015.
Hal ini merupakan indikasi bahwa dalam menghadapi persaingan global, Indonesia masih memiliki sumber daya keuangan yang kuat karena tingginya permintaan dalam negeri.
Country Director Grab Indonesia Neneng Geonadi mengatakan, pihaknya tidak bisa memungkiri bahwa pertumbuhan perekonomian Tanah Air yang baik saat ini memberikan harapan dan suasana baru bagi para pelaku bisnis.
Namun penting bagi para pelaku bisnis untuk tetap mengelola persaingan produk atau jasanya, salah satunya peningkatan produk untuk mencapai hasil yang baik.
“Hal inilah yang coba kami berikan melalui Grab For Business yang memberikan solusi teknologi bagi perusahaan untuk mempermudah proses kerja sehari-hari,” kata Neneng.
Berdasarkan studi Total Economic Impact2 yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Forrester, perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, masih memiliki kendala dalam operasional sehari-hari untuk mendapatkan keuntungan, mulai dari pelunasan, pengelolaan pengeluaran bulanan kendaraan kantor, pengiriman, hingga pemesanan. . makanan, untuk tagihan utilitas, terutama ketika sebagian besar perusahaan kini mulai menggunakan hak untuk kembali ke kantor.
Pada hasil penelitian yang sama disebutkan bahwa perseroan telah memperoleh laba atas investasi sebesar 159 persenMengambil bisnis Anda dengan bisnis dan bisnis Anda.
Selain itu, waktu yang dihabiskan oleh staf administrasi per hari juga berkurang lebih dari 11.500 jam setiap tahunnya. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Grab Gelar Diskon Besar Akhir Tahun Hingga Rp 150 Ribu