Ditambah 956.227 Ton, Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur jadi 1,9 Juta Ton

saranginews.com, Jakarta – Pemerintah mengalokasikan subsidi pupuk sebanyak 9,55 juta ton, meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 4,7 juta ton.

PT Pupuk Indonesia (Persero) juga melakukan sosialisasi kepada petani, pemilik kios, distributor dan dinas pertanian di Surabaya, Jawa Timur untuk meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi.

Baca juga: Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sulsel, Jumlahnya Bernilai

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahudi Saleh mengatakan tambahan alokasi subsidi pupuk Menteri Pertanian (Capment) Nomor 249 Tahun 2024 dan Menteri Pertanian (Capment) Nomor 2024. 01 termasuk dalam peraturan tersebut. Mengenai amandemen. Kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.

“Kebijakan peningkatan volume ini harus disosialisasikan secara luas dan luas sehingga petani yang terdaftar dapat mengetahui dan merasakan manfaatnya. Selain itu, harus ada pemantauan yang baik terhadap distribusi dan pelaksanaan proses distribusi untuk alokasi volume tambahan pupuk bersubsidi,” Terry. ungkapnya, Senin (13/5).

Baca Juga: 9,55 Lakh Ton, Ini Rincian Jumlah Pupuk Subsidi

Sosialisasi ini merupakan kerjasama Pupuk Indonesia, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Jatim, Ombudsman dan Satgas Pencegahan Korupsi POLRI.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 249 Tahun 2024, pemerintah menetapkan alokasi subsidi pupuk sebesar 9,55 juta ton.

Trivahyudi mengatakan, ada empat jenis subsidi yang dialokasikan yakni urea, NPK, NPK formula khusus, dan terakhir pupuk organik.

Alokasi tambahan untuk empat jenis pupuk tersebut adalah Urea 4.634 ribu 626 ton, NPK 42 lakh 78 ribu 504 ton, NPK formula khusus 136 ribu 870 ton, dan pupuk organik 5 lakh ton.

Kemudian khusus di Jawa Timur, pemerintah mengalokasikan 1.920.074 ton atau naik 956.227 ton dari alokasi sebelumnya 963.847 ton.

Rincian alokasi total tersebut antara lain urea sebesar 981.730 ton atau meningkat dari sebelumnya 574.347 ton, NPK sebesar 832.370 ton atau meningkat dari sebelumnya sebesar 389.357 ton, NPK formula khusus sebesar 986 ton atau meningkat dari sebelumnya sebesar 143 ton. , dan pupuk organik sebanyak 104.998 ton.

Tri Wahudi menjelaskan Pupuk Indonesia telah menyiapkan 66 gudang Lini III, 188 distributor dengan jaringan 5.875 kios/retailer, banyak fasilitas pendukung untuk menjamin penyaluran pupuk bersubsidi di 39 kabupaten/kota di Jawa Timur. dan didukung oleh 56 petugas lapangan yang akan memastikan seluruh petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi sesuai aturan.

Subsidi pupuk akan disalurkan kepada 3,4 juta petani di Jawa Timur, kata Tri Wahudi.

Sesuai dengan ketentuan Kebijakan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2024 dan Keputusan Pertanian Nomor 249 Tahun 2024, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di segala lini untuk mendukung kebijakan tersebut.

Tri Vahyudi mengatakan, stok pupuk bersubsidi nasional saat ini berjumlah 2,1 juta ton pada 10 Mei 2024 atau 222 persen dari kebutuhan minimal yang ditetapkan pemerintah.

Stok yang tersedia di wilayah Jawa Timur tercatat sebanyak 189.666 ton atau mencapai 535 persen dari kebutuhan stok minimum, kata Terry Wahiu.

Pupuk Indonesia juga menyebutkan dari sisi penyaluran, hingga 10 Mei 2024, perseroan telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 193 juta ton atau 20,3 persen dari total alokasi subsidi pupuk sebesar 9,55 juta ton.

Rinciannya Pupuk Urea sebanyak 1,12 juta ton dan NPK sebanyak 809.073 ton, sedangkan untuk wilayah Jawa Timur sebanyak 227.343 ton Urea, NPK khusus sebanyak 88.198 ton, dan telah disalurkan sebanyak 227.343 ton hingga akhir Maret 2024.

Menurut Tri Vahyudi, tambahan alokasi pupuk bersubsidi adalah petani yang terdaftar atau Peraturan Menteri Pertanian No. Mulai 1 Januari 2024, petani yang tergabung dalam kelompok tani yang memenuhi kriteria dan terdaftar dalam rencana tetap elektronik dapat menggunakannya. Persyaratan Kelompok (E-RDKK).

Pupuk bersubsidi ditujukan kepada petani yang membudidayakan subsektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura seperti cabai, selada, dan bawang putih, serta subsektor perkebunan seperti tebu kecil, kakao. dan kopi.

Tri Vahyudi mengatakan, untuk jenis usaha pertanian ini, luas lahan yang bisa digarap termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) maksimal adalah dua hektar. peraturan perundang-undangan.

Dalam aturan baru ini, Rencana Kebutuhan Kelompok Tetap Secara Elektronik (E-RDKK) dapat dievaluasi setiap 4 (empat) bulan sekali pada tahun berjalan. Dengan kata lain, petani yang belum mendapat jatah dapat mengikuti proses pendaftaran pada proses penilaian tahun berjalan.

Tidak berhenti sampai disitu, kegiatan tersebut juga merupakan kesempatan untuk mengedukasi petani penerima pupuk bersubsidi agar alokasi tambahan dapat dengan mudah ditebus melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kios resmi.

Seluruh kios resmi saat ini telah dilengkapi dengan aplikasi i-PUBERS (Integrasi Pupuk Bersubsidi) sehingga penukaran pupuk dapat dilakukan dengan KTP.

Melalui aplikasi i-Pubers, pemilik kios dapat melakukan verifikasi data dengan memindai KTP asli petani sehingga pupuk bersubsidi dapat dengan mudah diterima oleh petani yang berhak.

“Kami berharap seluruh peserta khususnya ketua kelompok tani dalam kegiatan sosialisasi kebijakan pupuk bersubsidi ini dapat memberikan edukasi mengenai tambahan alokasi subsidi pupuk untuk tahun anggaran 2024. Selain itu, kami juga berharap para petani dapat dengan mudah menebus pupuk bersubsidi tersebut. menggunakan KTPnya. “Petugas kios akan segera memantau proses pelepasan pupuk agar petani yang memenuhi syarat dapat menggunakannya sesuai ketentuan,” kata Tri.

Acara sosialisasi kebijakan pupuk bersubsidi alokasi surplus dilaksanakan di Hotel Westin Surabaya, Jawa Timur, dihadiri sekitar 350 peserta dari Tim Bharwal Kecamatan Jatim, Kepala Dinas Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Perwakilan provinsi, distributor, perwakilan pemilik kios/pengecer, dan ketua kelompok tani Provinsi Jawa Timur (JPNN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *