saranginews.com, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti tumbuhnya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).
Ia mengungkapkan, catatan SAFEnet yang memantau hak digital di Indonesia menunjukkan KBGO meningkat pada periode Januari hingga Maret 2024.
BACA JUGA: Nikita Mirzani bercerita tentang dugaan pelecehan yang dilakukan mantan kekasihnya
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pengaduan yang diterima pada triwulan I sebanyak 480 kasus.
Jumlah ini meningkat empat kali lipat menjadi 118 kasus sejak kuartal pertama tahun 2023.
BACA JUGA: MPR Minta Pemerintah Blokir Game Online Bernuansa Kekerasan
Ia juga meminta perhatian segera terhadap aktivitas KBGO yang dapat mengganggu proses pengembangan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
“Tren peningkatan kekerasan berbasis gender secara online harus dihentikan melalui berbagai upaya strategis dan segera untuk melindungi proses tumbuh kembang anak-anak setiap negara, yang diharapkan memiliki keturunan yang kuat dan berdaya saing,” kata Lestari. Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10 Mei).
BACA JUGA: Rektor UNU Gorontalo disebut melakukan kekerasan seksual terhadap sebelas orang
Bentuk KBGO yang paling umum mencakup ancaman untuk mendistribusikan konten intim, pemerasan seksual, distribusi konten intim tanpa izin, atau penyalahgunaan gambar intim.
Beberapa bentuk KBGO terutama ditujukan untuk perempuan.
Pada triwulan I tahun 2024, korban KBGO berusia 18 hingga 25 tahun merupakan kelompok terbesar dengan 272 kasus atau 57 persen, disusul anak di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen.
Menurut Lestar, imbauan tersebut harus segera diikuti dengan beberapa langkah strategis yang dapat meningkatkan kesadaran setiap orang terhadap penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
“Penguatan literasi digital masyarakat secara masif harus segera dilaksanakan,” kata Rerie yang biasa disapa.
Di era digitalisasi saat ini, kata anggota komisi tersebut
“Langkah-langkah strategis dan segera harus diambil sekarang juga agar kita tidak melewatkan kesempatan untuk melahirkan generasi muda yang berdaya saing bagi bangsa di masa depan,” tegas anggota Dewan Tinggi Partai NasDem itu.
Rerie sangat berharap upaya penurunan angka UU KBGO mendapat perhatian semua pihak agar segera ditindaklanjuti, sekaligus menciptakan sistem yang dapat melindungi tumbuh kembang anak setiap bangsa. dampak perkembangan teknologi. (tandai/jpnn)