Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian

saranginews.com, KARAWANG – Wakil Ketua MPR Prof Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan mendukung upaya peningkatan ekspor berbagai produk pertanian, khususnya produk segar asal Indonesia ke berbagai negara.

Menurut dia, salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah produk yang diekspor ke luar negeri berbeda.

BERITA: Kementerian Pertanian Sukseskan UPPO-Biogas, Pengelolaan Air, dan Modernisasi Pertanian.

Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi Balai Besar Pengendalian Hama Dirjen Pangan (BBPOPT) Kementerian Pertanian, Karawang, Jawa Barat, Senin (13/5).

“Upaya ini dapat meningkatkan usaha dan memperoleh keuntungan lebih dengan memperluas pasar melalui pembelian produk yang berbeda-beda,” kata Syarief Hasan melalui surat, Selasa (14/5).

BACA JUGA: Pasar Pertanian Senilai 12,45 Triliun Naira Dirilis, Wapres Beri Hadiah Mentan SYL

Selain itu, Ketua MPR Partai Demokrat ini mengatakan, peningkatan ekspor produk pertanian ke luar negeri berdampak besar bagi pemiliknya, yakni meningkatkan kesejahteraan dan belanja petani.

Namun demikian, ekspor produk pertanian ke luar negeri, terutama ke negara maju seperti Jepang, memerlukan standar kualitas yang ketat dan harus menjadi perhatian pemerintah.

BACA JUGA: Sambut Baik Putusan MK, Syarief Hasan: Sudah Saatnya Seluruh Elemen Bangsa Bersatu.

Syarief Hasan mengatakan, harus diterima bahwa ada kendala yang menghambat banyak produk pertanian seperti kanker untuk masuk ke pasar dunia.

Namun dari perkembangan BBPOPT dan Dirjen Pertanian Kementerian Pertanian telah bekerja dan berupaya untuk memastikan produk pertanian Indonesia dapat diekspor ke pasar dunia.

“Saya percaya,” katanya.

Sebab, ia mendapat banyak informasi detail dan langsung melihat laboratoriumnya yakni laboratorium VHT sebagai tempat kajian perlakuan panas produk hortikultura, melalui pemanfaatan teknologi yang bekerjasama dengan Indonesia dan Jepang.

“Saya kira ini sangat penting, dan saya yakin produk kita tidak hanya bisa masuk ke pasar Jepang tapi juga pasar internasional,” ujarnya.

Syarief Hasan pun menyatakan, kekhawatirannya terhadap ekspor produk pertanian ke luar negeri sangat tepat.

Sebab, MPR merupakan organisasi yang mempunyai tanggung jawab dan kekuasaan yang besar.

Selain kekuasaan untuk mengambil sumpah presiden dan mengubah serta mengukuhkan UUD atau konstitusi, MPR juga bertanggung jawab terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika atau empat pilar Nilai MPR.

“Upaya peningkatan ekspor produk pertanian, dalam situasi seperti ini buah-buahan segar seperti kudis, buah naga dan lain-lain merupakan wujud penerapan nilai-nilai pada kolom empat yaitu kesehatan masyarakat dan keadilan dengan pemenuhan hal-hal penting yang diperlukan. Hak-hak rakyat dan MPR sangat mendukung, dan upaya mereka akan membantu kekuasaan mereka.

Selain itu, lanjut Syarief Hasan, jika hak-hak dasar masyarakat terpenuhi maka MPR akan sangat mudah mengakui nilai-nilai kebaikan masyarakat.

Ia mengatakan keempat pilar materi tersebut mudah untuk mereka fokuskan dan serap.

Karena di dalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan masyarakat yang memungkinkan masyarakat mempunyai kehidupan yang berkualitas, sehingga ada baiknya jika kita memahaminya dan mengamalkannya.”

Sekadar informasi, proyek ini dihadiri oleh Presiden BBPOPT Yuris Triyanto, Direktur Benih Dirjen Pertanian Inti Pertiwi Nashwari.

Kemudian ada para menteri, duta besar, peneliti di BBPOPT dan Dirjen Produksi Pangan, serta staf khusus Wakil Ketua MPR Profesor Mohammad Jafar Hafsah dan manajer bisnis dari Jepang Otake Noboru. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *