saranginews.com, JAKARTA – PT Syariah Koin Indonesia meluncurkan tabungan emas syariah melalui aplikasi mobile bernama ShariaCoin.
Perusahaan teknologi finansial ini mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (Bappebti).
CATATAN: Jangan anggap remeh, recehan kecil bisa dijadikan tabungan emas lho
“Emas yang kita jual harus dicetak secara fisik (dibuat), dapat ditarik (dikeluarkan), atau selalu digadaikan (gadai/rahn) sesuai kebutuhan masyarakat,” kata pimpinan PT Syariah itu. Koin Indonesia, Titiez Arga dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/5).
Arga mengungkapkan, saat ini perusahaannya hanya menerapkan prinsip syariah melalui akad Wadiah Yad Amanah atau akad titipan emas.
BACA JUGA: Pegadaian Tawarkan Simpan Emas Untuk Tim Paskibraka 2023
Pada saat ini, perusahaan berkewajiban melindungi emas tersebut dan bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan produknya.
Dalam keluarga berencana, lanjut Arga, ShariaCoin juga menggunakan akad Wadiah YadDhamanah untuk Golden Pension dan Golden Education.
BACA JUGA: Kerjasama BRI dan Pegadaian luncurkan kartu kredit berbasis tabungan
“Kami ingin masyarakat saat ini mengenal emas selain dari kripto dan pinjaman online karena emas memiliki struktur dan struktur, dikenal dan aman.” Oleh karena itu, tidak akan sulit sama sekali bagi pemain kripto untuk menggunakan apa yang kami usulkan”. Arga.
Arga kemudian memberikan nasehat tentang investasi emas, yakni membeli sesuai kemampuan, tidak besar, tapi bagus.
Bila diperlukan, emasnya bisa dijual atau digiling, dan uangnya bisa digunakan untuk keadaan darurat.
Saat ini, ShariaCoin menyasar segmen samudra biru dengan kartu business to konsumen (B2C) dan business to business (B2B).
Terdapat banyak mitra B2B PT Syariah Koin Indonesia, seperti Bank Tabungan Pintar Syariah PT Gadai Syariah Indonesia, Bank Penunjang Masyarakat Syariah (BPRS), dan penyedia uang elektronik.
“Minggu lalu mitra kami PT Gadai Syariah Indonesia menggandeng tabungan Pesantren Zırın dalam rangka penggalangan dana syariah,” ujarnya.
