Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ma’ruf Singgung Potensi Zakat yang Begitu Besar

saranginews.com, Jakarta – Wakil Presiden (Waples) KH Maruf Amin meresmikan Lembaga Amir Zakat Amal Space Indonesia (RAI) di Kantor Istana Wakil Presiden Jakarta pada Selasa (14/5).

Kepala Staf Khusus RAI Anhi Yudhisthiya, Menteri HRD Aida Fauzia, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Pimpinan Partai Baznath Ahmad Sudrajat dan Ketua Yayasan RAI Kasviono Rushidi Chakravansa.

Baca Juga: JAWARA tandatangani MoU dengan lembaga amal Indonesia untuk mengembangkan wirausaha

Wakil Presiden Malaf Amin mendukung keberadaan RAI dan menginginkan lebih banyak lembaga Zakat Amir.

Pasalnya, potensi wakaf dan zakat di Indonesia sangat tinggi. Wapres juga menilai banyak lembaga zakat amir yang tidak dikelola dan dihimpun dengan baik.

Artikel Terkait: Ruang Amal Indonesia Salurkan Hewan Kurban dari Menteri ke Masyarakat

Wakil Presiden Malaf Amin mengatakan, “Saya dengan sepenuh hati mendukung keberadaan lembaga amal karena mereka memiliki kemampuan menghasilkan dana.”

Wapres mengatakan Indonesia mempunyai potensi zakat yang besar dan mencapai Rp327 triliun.

Angka tersebut belum termasuk potensi wakaf tunai sebesar Rp 180 triliun.

Artinya, banyak peluang dan peluang untuk bersinergi membangun Indonesia di masa depan.

Oleh karena itu, diperlukan tambahan lembaga amir zakat yang handal untuk menarik dan memanfaatkan potensi dana yang besar, yang tidak hanya memerlukan inovasi dan ide kreatif yang banyak namun selektif, kata dia.

Wakil Presiden Maruf Amin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama yang mengizinkan 170 fasilitas Zakat Amir beroperasi hingga Februari 2024.

Izin ini diberikan demi menjaga kepercayaan masyarakat untuk memastikan dana yang terkumpul dikelola dengan baik dan transparan.

Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan: “Selamat kepada RAI atas peluncurannya. Saya yakin RAI akan menjadi salah satu akselerator pengelolaan dana sosial syariah dan memberikan dampak nyata bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.”

Hal senada juga diungkapkan Tawfiq R. Abdullah, Direktur RAI Foundation.

Dikatakannya, selain memiliki potensi zakat dan wakaf yang sangat tinggi, Indonesia juga memiliki budaya peduli yang sangat kuat.

Hal ini dibuktikan dengan predikat Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut.

Tawfiq menjelaskan RAI akan fokus pada pembangunan sosial, kemanusiaan, keagamaan, pendidikan, dan lingkungan hidup melalui pengelolaan Zakat, Infaq, Sodakoh, Wakaf, CSR dan dana masyarakat lainnya.

Untuk itu RAI mengembangkan program ini sebagai respon dan antisipasi terhadap berbagai situasi dan realitas yang ada di masyarakat.

“Ini termasuk filantropi inklusif, filantropi profesional, filantropi imigran, filantropi keberlanjutan, filantropi pangan, filantropi akademik, filantropi kesehatan, filantropi bisnis, filantropi berkelanjutan.”

Tawfik optimistis pengelolaan filantropi di Indonesia semakin membaik setiap tahunnya.

Satu arah – seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga sosial, dll. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *