BMKG Sebut Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

saranginews.com, PADANG PANJANG – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, rangkaian gempa bumi di Sumbar yang terjadi pada bulan lalu meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor di wilayah tersebut.

“Pada bulan terakhir periode April-Mei, terpantau gempa dangkal kuat di Sumbar,” kata Daryono dalam konferensi pers yang dihadirinya dari Padang Panjang, Sumbar, Senin.

BACA JUGA: Perhatian, Gunung Slamet meningkatkan risiko gempa

BMKG mencatat, terjadi lebih dari 35 kali gempa dengan rata-rata magnitudo 3 di Semenanjung Sumatera Barat pada periode tersebut.

Meski kecil, namun kita harus mewaspadai akibat gempa, longsor, longsor, dan banjir ini jika sungai tersumbat oleh daratan, ujarnya.

BACA JUGA: Lumajang dilanda gempa berkekuatan 5,2 SR, BMKG mengimbau warga tetap tenang

Ia mengatakan, dampak bencana juga dirasakan di wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, Sumbar, yang juga mengalami aktivitas kegempaan tinggi dan curah hujan tinggi secara bersamaan.

Informasi yang diperoleh dari BMKG, Stasiun Iklim Sicincin Sumbar melaporkan, Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda curah hujan 74,9 mm/hari yang termasuk dalam kategori lebat.

BACA JUGA: 6 Pembunuhan dan Penemuan Mayat Baru-baru ini, yang terakhir paling meresahkan.

Keadaan ini berlanjut sejak tanggal 8 Mei dan mengakibatkan banjir atau galado yang memakan banyak korban jiwa pada malam tanggal 11 Mei 2024.

Dalam keterangan itu juga diberitakan, beberapa jam setelah banjir pertama, terjadi tanah longsor dan perlawanan juga terjadi di tempat tinggi, di pegunungan atau di utara dan timur gunung Marabi.

Menurut dia, meski tidak ada laporan korban jiwa, namun kemunduran tersebut kemudian memutus jalan dan lalu lintas seperti Malalak, Kabupaten Agam (jalan penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik, Kabupaten Tanah Datar (jalan penghubung Padang-Solok). ), Jalan Lembah Anai (jalan penghubung Bukit Tinggi-Padang) dan Kelok Sembilan.

“Kami mengimbau masyarakat Sumbar untuk waspada karena dampak gempa dan hujan lebat beberapa hari ke depan bisa membuat tempat ini sepi, seperti yang biasa terjadi di banyak tempat,” ujarnya. dia berkata

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa kabupaten di Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir dan longsor pada Sabtu sore (11/5).

Insiden tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan parah. Pusdalops BNPB menyebutkan, Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB, 37 orang dari tiga kelompok tewas, 17 orang hilang, lebih dari 200 orang berada di luar, lebih dari 100 rumah dan banyak warga sipil. rumah-rumah hancur.

BNPB yakin upaya tim gabungan penanganan dampak bencana alam terus meningkatkan data jumlah korban jiwa akibat kerusakan lainnya dan bertambah (antara /jpnn) Sudah lihat video terbarunya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *