PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan

saranginews.com, JAKARTA – PLN Power Indonesia (PLN IP) bersiap memenuhi kebutuhan listrik masa depan dengan berbagai jenis Energi Terbarukan (EBT).

Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap nol emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Baca juga: IP PLN: PLTU Bengkayang Handal dan Bagus Menyediakan Listrik

Hal tersebut diungkapkan CEO PLN Indonesia Power Edwini Nugraha Putra saat membahas transisi energi di Asia Pacific Energy Forum.

Forum ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Siemens Energy dan Asosiasi Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) bersama pemangku kepentingan negara-negara Asia Pasifik di Indonesia untuk membahas berbagai isu di bidang energi.

BACA: Nasabah BTN Jadi Korban Investasi Bodong, Pengawas Bank Kaget

Edwin mengatakan, mencapai net zero emisi bukanlah hal yang mudah, sehingga Subholding PLN Indonesia Power berupaya untuk mencapainya.

“PLN telah dan terus berupaya menciptakan rencana energi terbaik untuk transisi energi,” kata Edwin.

Baca juga: RUPST Tahun Anggaran 2013: Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Saja

PLN Indonesia Power Edwin terus tidak hanya menyediakan listrik saat ini tetapi juga memikirkan masa depan.

Selain itu, perusahaan juga telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.

“Setelah 35 tahun bebannya akan sangat tinggi sehingga kita perlu melihat energi baru terbarukan yang bisa ditemukan di Indonesia,” kata Edwin.

Menurut Edwin, karena berbagai alasan, progres EBT yang saat ini disiapkan oleh IP PLN kurang layak untuk dilaksanakan.

Dengan cara ini, penerapannya di masa depan sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga dapat digunakan dalam praktik.

“Sekarang kita sudah mulai memperkenalkan EBT cofiring air, panas bumi, nuklir, nuklir, dan amonia, tapi sekarang ini belum bisa digunakan karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Jadi kita tunggu teknologinya meningkat baru kita akan menggunakannya untuk mengurangi emisi karbon,” kata Edwin.

Edwin mengatakan, sebagai langkah awal mencapai akhir emisi jaringan, PLN Indonesia Power juga berencana mengembangkan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023.

Menurut Edwin, dalam proyek Hijaunesia 2023, IP PLN akan memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) berkapasitas 1.055 MW melalui sistem Strategis.

“Dengan inovasi ini kami mendorong pengembangan EBT yang tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030 berkapasitas 1.055 MW, kata Edwin.

PLN IP akan mempercepat pembangunan PLTS di 5 lokasi berkapasitas 100 MW, kecuali proses pembangunan mencapai Tanggal Operasi Komersial lebih cepat dari sebelumnya (COD).

“Pembangunan pembangkit listrik merupakan proses paralel yang meliputi seleksi awal mitra, termasuk kontraktor EPC, seleksi pemberi pinjaman, dan proses perizinan,” kata Edwin (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *