saranginews.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings baru saja menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Mandiri dari “AA+(idn)” menjadi “AAA(idn)”.
Peringkat default jangka panjang (IDR) dan prospek peringkat jangka panjang nasional emiten adalah stabil.
BACA JUGA: Bank Mandiri kembali dinobatkan sebagai bank BUMN terbaik versi Forbes
Selain itu, lembaga Fitch menaikkan peringkat jangka panjang Bank Mandiri dalam mata uang asing dan nasional dari “BBB-” menjadi “BBB”.
Fitch juga menaikkan peringkat mandiri yang didukung pemerintah (GSR) menjadi ‘bbb’ dari ‘bbb-‘.
BACA JUGA: Bank Mandiri berkomitmen penuh dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan peringkat nasional jangka panjang “AAA(idn)” merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch untuk Bank Mandiri pada skala peringkat nasional Indonesia.
Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah dibandingkan seluruh emiten atau obligasi lainnya di Indonesia.
BACA JUGA: Bank Mandiri mengimbau nasabah mewaspadai penipuan dengan dalih pengundian hadiah
“Mereka melihat manajemen risiko yang kuat dan terukur, kualitas aset dengan basis DPK yang sehat serta profil profitabilitas yang stabil dan berkelanjutan dengan penerapan konsep Environmental, Social, dan Governance (ESG) sebagai faktor yang mempengaruhi peringkat Bank Mandiri. kata Ali dalam keterangan resmi, Sabtu (11/11).
Menurut Ali, dengan kenaikan rating tersebut, Bank Mandiri berharap dapat menarik lebih banyak investor, baik investor saham maupun pendapatan tetap.
Selain itu, investor diharapkan lebih percaya terhadap stabilitas aktivitas Bank Mandiri.
“Kenaikan peringkat ini merupakan bentuk pengakuan atas perbaikan situasi keuangan Bank Mandiri yang berkelanjutan,” jelasnya.
Upaya tersebut membuahkan hasil, terlihat dari kualitas posisi Bank Mandiri yang lebih baik dibandingkan bank besar lainnya.
Dicatat bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) bruto bank tersebut berada pada angka 1,02 persen pada Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dibandingkan tahun lalu, dengan pinjaman sebesar 1,7 persen. Konsolidasi distribusi pada triwulan I tahun 2024 sebesar Rp1,435 miliar, meningkat 19,1% (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang tumbuh sebesar 12,4 persen secara tahunan pada akhir Maret 2024.
Sementara itu, Bank Mandiri sangat hati-hati dan konservatif dalam menentukan cadangan pinjaman, yang tercermin hanya pada coverage rasio bank yang berada di level 368 persen.
Membaiknya kualitas kredit ini juga tercermin pada cost of credit (CoC) yang tetap rendah yaitu sebesar 0,99 persen pada akhir Maret 2024.
Pertumbuhan kinerja keuangan ini juga didorong oleh sejumlah inovasi dan strategi digital Bank Mandiri.
Salah satunya adalah Super App Livin’ Mandiri yang mengelola 846 juta transaksi pada kuartal pertama tahun 2024, naik 41,7% year-on-year, dengan 24,4 juta pengguna, meningkat 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun ini.
Sedangkan nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp921 triliun pada kuartal I 2024, meningkat year-on-year sebesar 27,4%.
Kehadiran Mandiri turut mendorong pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan, dimana fee income (FBI) Livin Mandiri sebesar Rp557 miliar, meningkat 25,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kopra by Mandiri Wholesale Digital Super Platform tetap menjadi pemimpin pasar transaksi digital grosir dengan transaksi Rp 4,773 triliun pada kuartal I 2024.
Selain itu, pertumbuhan pengguna Mandiri menjadi pengguna Kopra meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir hingga mencapai 200.000 pengguna pada akhir Maret 2024, dimana 93% giro disumbangkan oleh pengguna Mandiri ke pengguna Kopra.
Optimalisasi digital ini turut berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13% year-on-year dari Rp1,391 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp1,572 triliun pada akhir kuartal I. . tahun 2024.
Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang tumbuh sebesar 10,6% year-on-year menjadi Rp607 triliun secara konsolidasi.
Selain mencatatkan kinerja keuangan yang positif, Bank Mandiri tetap berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional dengan mendukung ekosistem berkelanjutan sebagai agen pembangunan.
Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan prinsip-prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG) Bank Mandiri.
Dengan demikian, secara keseluruhan portofolio stabil Bank Mandiri tumbuh sebesar 14% dari Maret 2023 hingga mencapai Rp264 triliun pada akhir Maret 2024.
Jumlah tersebut setara dengan 24% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
Mengikuti konsistensi tersebut, program tanggung jawab sosial dan lingkungan (SRE) Bank Mandiri juga ditujukan pada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi keuangan.
Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta orang di Indonesia.
Upaya tersebut juga merupakan wujud implementasi ESG Bank Mandiri secara menyeluruh, khususnya untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat, termasuk masyarakat yang kurang terlayani atau underserved. (mrk/jpnn)