Integrasi TikTok Shop & Tokopedia Bakal Buat Pasar UMKM Makin Besar

saranginews.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Eddie Misero mengatakan TikTok dan Tokopedia merupakan dua pemain besar di industri digital.

Jika keduanya digandeng, Eddy memperkirakan pasar keduanya akan sangat besar.

Baca Juga: Transisi Sistem Toko TikTok-Tokopedia Selesai, Kementerian Perdagangan: Semua bergerak di lapangan

“Integrasi TikTok Shop dan Tokopedia akan menciptakan pasar baru bagi para pengusaha UMKM yang menjual produknya melalui platform tersebut, yang berarti peluang bagi UMKM untuk berkembang dan menjangkau segmen yang lebih baik lagi,” kata Edy.

Menurut Edy, pelaku UMKM harus menyambut baik integrasi TikTok Shop dan Tokopedia.

Baca Juga: Pakar Penyakit Dalam: Probiotik Penting Untuk Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda

Oleh karena itu, para pelaku UMKM perlu bersiap semaksimal mungkin untuk menangkap pasar baru yang disediakan oleh TikTok Shop dan Tokopedia.

Jangan sampai, kata Eddy, pasar baru yang besar ini diambil alih pihak lain. Sebab, pasar baru ini akan dibanjiri produk luar negeri.

Baca Juga: Inilah Rencana Efektif Pertama PalmCo Pasca-KSO dan Pengelolaan Pabrik Pertanian Terbaik Dunia

Pengusaha UMKM harus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan produk dan layanan yang mereka tawarkan dengan meningkatkan kualitas dan mengelola profitabilitas.

“Pengusaha UMKM tidak boleh abai, UMKM harus memanfaatkan peluang ini dengan baik dan menyikapi dengan baik kebutuhan pelanggan untuk menjadi tuan di negeri sendiri,” tegas Eddy.

UMKM berpeluang memasuki pasar global melalui kolaborasi dengan platform digital seperti TikTok Shop dan Tokopedia. Dengan begitu, UMKM akan semakin bahagia sehingga bisa berperan lebih besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terkuat di tahun 2045.

Saat ini UMKM di Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasarkan statistik Kementerian Komunikasi dan UKM, UMKM berkontribusi 61% atau Rp 9.580 triliun terhadap perekonomian nasional (PDB). Kontribusi UMKM dalam pemanfaatan tenaga kerja mencapai 97%.

AD kembali menegaskan, UMKM memerlukan dukungan dari berbagai sektor agar bisa berkontribusi lebih besar.

Selain dukungan industri digital, yang terpenting adalah dukungan pemerintah.

Sebagai aturan, pemerintah harus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai peraturan. Selain itu, pembeli dalam negeri juga harus mempunyai ketertarikan terhadap produk dalam negeri.

“Kalau UMKM terpuruk, ekonomi kita bisa terpuruk, kalau tidak mau tumbuh, ayo kita dukung UMKM kita,” kata Eddy (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *