Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar

saranginews.com, JAKARTA – Politisi dan pengawas pertanian Irma Suryani Chaniago mengapresiasi respon cepat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantu petani korban kekeringan di Sumatera Barat (Sumbar).

Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengunjungi kawasan bencana banjir besar bernama Galodo di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan akan mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk sektor pertanian.

BACA JUGA: Bencana Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Masih Hilang

“Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan sikap keteladanan dengan datang ke Sumbar membantu petani yang terdampak kekeringan,” kata Yuni Irma dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/5).

Dalam pertemuan dengan masyarakat korban banjir di Sumbar, Menteri Pertanian Amran memastikan akan memberikan bibit baru kepada petani yang lahannya terdampak banjir besar akibat lahar dingin Gunung Marapi.

BACA JUGA: Dinkes, Pejabat PPPK Ditangkap Saat Pesta Narkoba, Sekda Tulungagung Bicara

Bantuan ini akan diberikan kepada petani wilayah Agam, Tanah Datar, dan Padang Panchang.

Menurut Irma, para petani yang terdampak bencana alam bisa sangat terbantu dengan pemberian kail. Apalagi wilayah ini sangat subur dan mempunyai cukup air.

BACA JUGA: Hilang di Sumbar, ASN asal Mukomuko ditemukan tewas

“Yang dibutuhkan petani di Sumbar adalah ketersediaan pupuk bersubsidi, namun bukan berarti Sumbar tidak membutuhkan irigasi dan permesinan,” kata politikus NasDem itu.

Irma mengatakan, kawasan kaki Gunung Marapi dan Singgalang merupakan lahan pertanian yang baik untuk khasiat pangan, namun menurutnya tingkat keberhasilannya harus disesuaikan antara pH tanah dan tanaman yang ditanam.

Selain itu, SDM juga harus memahami bahwa tingkat keberhasilan juga bergantung pada keseriusan mereka untuk menyukseskan sehingga pendampingan kepada petani juga harus diawasi, ujarnya.

Uni Irma yakin, di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Amran, usaha pangan di berbagai daerah akan mencapai tujuannya.

Namun, kata dia, masyarakat juga harus tahu bahwa mengolah lahan pangan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Selain SDM dan pupuk, waktu, proses, dan ketersediaan air cukup,” kata Irma (gemuk/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *