saranginews.com, JAKARTA – Dewan Kongres AS pada Kamis mengesahkan Undang-Undang Dukungan Keamanan Israel, yang dimaksudkan untuk memungkinkan Presiden Joe Biden mengirim senjata ke Israel.
Keputusan tersebut disetujui dengan suara 224 berbanding 187 dan diperkirakan akan dikirim ke Senat, dimana pemerintah telah berjanji untuk tidak mempertimbangkannya.
BACA JUGA: Ketika Orang Yahudi Australia Berubah Pikiran Tentang Israel, Simak Kisahnya
RUU yang dipimpin Partai Republik ini muncul setelah Biden mengatakan kepada CNN pekan lalu bahwa ia menghentikan pengiriman senjata ke Israel di tengah kekhawatiran atas serangan di kota Rafah di Gaza selatan, yang merupakan rumah bagi 1,5 juta pengungsi Palestina di koloni Israel.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa dana federal tidak boleh digunakan untuk menghentikan, menangguhkan, membalikkan atau membatalkan pengiriman barang pertahanan atau jasa pertahanan ke Israel.
BACA JUGA: Jangan Berikan Bantuan ke Israel, Joe Biden Ancam Tuntut
Selain itu, dana tersebut tidak akan digunakan untuk membayar gaji pejabat Pentagon atau Departemen Luar Negeri yang bekerja untuk melawan pengiriman Israel.
Sebelumnya hari ini, Gubernur Mike Johnson meminta Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer untuk membawa RUU tersebut ke Senat untuk dilakukan pemungutan suara.
BACA: Serangan Drone Israel Berhasil Bunuh Elit Hizbullah
Johnson juga mengkritik Biden karena tidak membela Israel meskipun Amerika Serikat menunjukkan “dukungan kuat” untuk Tel Aviv dan menyerukan penghapusan kelompok Palestina Hamas.
“Sekarang jelas bahwa Biden dan Schumer tidak membela Israel,” tambahnya.
Bulan lalu, Biden menandatangani paket bantuan luar negeri senilai $95 miliar (Rp 1.531,7 triliun) yang mencakup $26 miliar (Rp 414,8 triliun) untuk Israel.
Pemerintahannya pada hari Selasa memberi tahu Kongres mengenai paket senjata baru senilai lebih dari $1 miliar (Rp 16 triliun) termasuk $700 juta (Rp 11,2 triliun) untuk amunisi anti-tank, $500 juta (Rp 7,9 triliun) untuk kendaraan taktis dan $60 juta. Rp. 957 miliar) untuk mortir, yang rencananya akan dikirim ke Israel, menurut media. (semut/dil/jpnn)