Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD

saranginews.com – PARIS – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tiga pengumuman penting saat berbicara atas nama Indonesia pada pertemuan tingkat menteri anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Paris, Prancis.

Menko Airlangga di awal sambutannya mengatakan hal itu Suatu kehormatan bagi Indonesia untuk pertama kalinya diberikan kesempatan menyampaikan pandangannya di hadapan para menteri negara anggota OECD.

Baca selengkapnya: Menko Airlangka mengatakan Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi anggota OECD.

Tiga isu utama yang disampaikan Menko Airlangga berkaitan dengan agenda pembangunan berkelanjutan atau pembangunan berkelanjutan.

“Kita berbicara tentang pembangunan berkelanjutan serta proyek-proyek yang berkaitan dengan lingkungan. perubahan energi dan terkait dengan keberhasilan Indonesia ke depan dalam membangun ekonomi hijau,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Sabtu (4/5).

Baca selengkapnya: Menko Airlangga menerima roadmap resmi keanggotaan Indonesia di OECD

Isu kedua yang diangkat Indonesia di hadapan anggota OECD adalah pandangan Indonesia terhadap kecerdasan buatan (AI).

Airlangga mengaku OECD menanyakan pendapat Indonesia tentang AI

BACA JUGA: Menko Airlangga dan Sekjen OECD bahas percepatan keanggotaan Indonesia

Dalam sudut pandang seseorang Indonesia menekankan perlunya AI yang bertanggung jawab. dan mendukung Inisiatif Hiroshima yang dilaksanakan oleh pemerintah Jepang.

“OECD akan segera memperkenalkan peraturan terkait AI dan memitigasi dampaknya terhadap masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan,” ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan isu ketiga yang diangkat Indonesia di mata negara anggota OECD adalah terkait dengan kebebasan arus informasi yang bersifat rahasia.

Dalam hal ini, OECD meminta Indonesia menyikapi apa yang telah dilakukan Indonesia dan ASEAN.

Airlangga mengatakan, Ketua Konferensi OECD yang juga Menteri Transformasi Digital Jepang, Taro Kono, dalam pidatonya mengatakan, OECD dan Jepang harus belajar dari Indonesia dalam hal ini.

Menurut Airlangga, ASEAN sudah melangkah maju dengan perjanjian kerangka digital yang digagas Indonesia.

“Ini adalah berbagi informasi. Kemudian data melintasi batas negara dengan percaya diri. Dan ketiga ASEAN sudah mengirimkan informasi ini. Lima negara ASEAN telah menjalin perjanjian mata uang regional dengan sistem pembayaran. Kemudian mereka ingin negara-negara ASEAN belajar,” kata Menko Airlangka. (Bukit/JPN)

Baca artikel lainnya… Menko Airlangga mewakili Presiden Jokowi menerima pemaparan roadmap menuju integrasi dari OECD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *