saranginews.com, MADIUN – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Kamis (16/5) menempatkan 250 calon pekerja migran Indonesia di Kota Madiun, Jawa Timur.
Memfasilitasi penempatan dan keamanan calon pekerja migran Indonesia bertema ‘Saya Indonesia’ sebelum berangkat ke negara penempatan di Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia dan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Gandeng BKKBN Laksanakan Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
Estiarty Haryani, Plt Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan, mengatakan tujuan sosialisasi adalah untuk memastikan 250 calon pekerja migran mengetahui perlindungan pekerja migran Indonesia sesuai UU Nomor 17 Tahun 2018. pekerja migran Indonesia. Pekerja migran Indonesia pada umumnya dan di bidang kesehatan.
“Pekerja migran yang masuk atau pekerja migran Indonesia harus benar-benar siap atau dipersiapkan dengan baik. Utamanya dari segi kualitas atau kompetensinya, agar bisa bersaing atau tidak kalah dengan pekerja migran dari negara pengirim lainnya,” kata Estiarty kepada media Haryani. melepaskan Badan Humas Kementerian Tenaga Kerja.
Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi peran DUDI dalam mengembangkan SDM terampil di Indonesia
Direktur Pembinaan P2PMI Kementerian Ketenagakerjaan Bapak Rendra Setiawan mengatakan, memiliki kompetensi bahasa dan keterampilan dapat mengurangi permasalahan dalam pekerjaan.
“Kalau kita punya kompetensi, kita punya posisi tawar yang lebih tinggi, dan dengan kompetensi kita bisa melindungi diri kita sendiri, karena perlindungan tenaga kerja itu benar-benar dimulai dari diri kita sendiri,” jelas Rendra.
Baca Juga: Menteri SDM Ida Ajak 3 Organisasi Internasional Kembangkan SDM Lapangan Kerja di Indonesia
Dari sisi kesehatan, tambahnya, pekerja migran Indonesia harus memiliki informasi yang lengkap sebelum berangkat ke negara tuan rumah.
Informasi tentang penyakit menular, pentingnya mengidentifikasi penyakit di tempat kerja, dan mengurangi atau mencegah penyakit yang disebabkan oleh diri sendiri.
Rendra mengatakan pada tahun 2023 akan ada 274.965 pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di berbagai negara.
Negara dengan jumlah penempatan terbanyak adalah Taiwan sebanyak 83.216 orang, disusul Malaysia (72.260) dan Hong Kong (65.916).
Kemudian, Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak pekerja migran Indonesia dengan jumlah 68.069 orang, disusul Jawa Tengah (59.009) dan Jawa Barat (52.961). (mrk/jpnn)