saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komisi
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% pada kuartal I 2024 sangat mengesankan.
BACA JUGA: Perekonomian Jakarta tumbuh 4,7 persen pada kuartal I 2024, lebih rendah dibandingkan nasional
“Meskipun menghadapi kondisi ketidakpastian global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, pelemahan harga dan penurunan harga, bisnis kami mampu tumbuh lebih dari 5% yang didukung oleh aktivitas ekonomi lokal,” kata Puteri.
Pemerintah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal I tahun ini sejak 2019.
BACA JUGA: Frans Go: Kekayaan NTT Saking Tingginya, Dia Harus Jadi Agen Properti
Menurut Puteri, hal tersebut tidak lepas dari peningkatan aktivitas produksi.
Hal ini terlihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) yang masih berada pada sektor ekspansi yang mencapai 52,80%.
BACA JUGA: Menteri Dalam Negeri Tito dorong pembangunan berkelanjutan dalam ekonomi hijau
Selain itu, mobilitas masyarakat pun semakin meningkat, terbukti dengan meningkatnya jumlah penumpang pada semua jenis kendaraan. Kinerja perekonomian sedang meningkat, dibuktikan dengan peningkatan investasi sebesar 22,07% (y/y) dan peningkatan belanja modal sebesar 17,76% (y/y).
Daya beli dan konsumsi masyarakat tetap terjaga, hal ini didorong oleh periode Ramadan.
Hal ini tercermin dari indeks penjualan ritel yang meningkat sebesar 3,63% (year-on-year), belanja kesejahteraan meningkat sebesar 20,71% (year-on-year), dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk transportasi meningkat sebesar 6,36% (disetahunkan). ).
Beberapa indikator tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian akan terus membaik.
Berdasarkan informasi tersebut, kami yakin pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya akan terus tumbuh dengan baik dan kuat. “Pada kuartal kedua trennya selalu tinggi dibandingkan kuartal pertama,” kata Puteri.
Puteri mengatakan periode Ramadhan dan Idul Fitri dapat mendongkrak pertumbuhan konsumsi di sektor rumah tangga serta otomotif dan ritel.
Selain itu, pemerintah terus mendukung konsumsi masyarakat melalui berbagai tunjangan kesejahteraan dan subsidi untuk melindungi daya beli masyarakat.
“Untuk itu kami yakin mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2024,” ujarnya.
Pada masa Presiden Joko Widodo yang memberikan amanah kepada Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto terbukti mampu memimpin perekonomian Indonesia melewati masa krisis akibat pandemi Covid-19 dan alhasil mampu memimpin perekonomian Indonesia. pulih dan tumbuh sekitar 5 persen.
Capaian tersebut menjadi sumber perekonomian kuat yang siap mengejar target pertumbuhan 6-7% sebagaimana anjuran pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
“Untuk itu, kita harus terus melakukan pengembangan, teknologi, pembangunan berimbang, konversi ke energi hijau, pembangunan pabrik pangan, serta pengembangan ekonomi dan UMKM. “Berbagai sektor perlu kita perkecil, seperti perkebunan, kehutanan, perikanan, UMKM, dan sektor digital,” kata Puteri.
Misalnya saja bahan baku nikel yang menjadi penyebab turunnya pendapatan, mampu meningkatkan pendapatan hingga Rp 17,96 triliun pada tahun 2022, atau meningkat 10,8 kali lipat dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 1,66 triliun.
Perampingan juga dapat membuka lapangan kerja. Di Sulawesi Tengah misalnya, sebelum penurunan hanya ada 1.800 pekerja yang terlibat dalam produksi nikel.
Terdapat 71.500 pekerja potensial di balik kanal tersebut.
“Kami bisa terus turun. Tentu saja hal ini juga akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. “Dengan demikian, kita bisa mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan baik,” kata Puteri (flo/jpnn).