Soal Kandidat Menlu Era Prabowo-Gibran, Dua Sosok Ini Menyampaikan Harapan

saranginews.com, JAKARTA – Wakil Perwakilan Nasional Bidang Hubungan Luar Negeri 2017-2021 Hendi Seshino dan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Udi Krasnandi memberikan harapan kepada Presiden Indonesia yang baru terpilih, Prabowo Subianto, dalam memilih calon Menteri Luar Negeri (Menlo).

Dalam keterangannya, Hendy berharap Menteri Luar Negeri Gibran Rakaboming Prabowo memahami program kerja sama dengan Raka.

Baca juga: Tanggapi Prabowo, Hasto Bicara Teori Bing Carnot Pemulihan Tatanan Internasional Berdasarkan Anarki

Handi mengatakan, menteri luar negeri yang dilantik seharusnya bisa melaksanakan program presiden terpilih, bukan kebijakan pribadinya.

“Kebijakan menteri merupakan interpretasi atau penjabaran dari kebijakan presiden,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (15/5).

Baca Juga: Rubicon Mario Dandy Tanpa Penggemar, Prabowo: Harga Turun

Pria yang sukses meluncurkan Kebab Turki Baba Rafi ini berharap jabatan Menlu bisa melanjutkan dan mempercepat diplomasi ekonomi yang dikembangkan pemerintahan sebelumnya.

Menurut Handi, menteri luar negeri terpilih dalam lima tahun ke depan dapat memperkuat diplomasi ekonomi di bidang ketahanan pangan, energi, dan bidang strategis.

Baca Juga: Prabowo Sebut Harga Mobil Mewah Mario Dandy Turun, Begini Caranya

“Dengan meningkatkan kerja sama perdagangan internasional, Menlu harus berupaya membuka dan memperluas akses pasar untuk memajukan kepentingan perekonomian nasional,” kata pria yang saat ini menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan BPP ini. Bahasa Indonesia. Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI).

Handy juga berharap presiden terpilih mempertimbangkan diplomat yang memahami diplomasi ekonomi dan mampu menyelesaikan konflik global saat menunjuk menteri luar negeri.

“Sebagai generasi muda, saya yakin pemerintahan masa depan akan mengandalkan diplomat-diplomat muda yang berjiwa wirausaha,” kata Handi.

Lebih lanjut, Udi mengatakan geopolitik global yang penuh ketegangan dan ketidakpastian menjadi momen bagi Indonesia untuk memainkan perannya di kancah dunia.

Ia pun berharap Menlu era Prabhu Gibran menjadi sosok yang bisa aktif dalam hubungan internasional untuk menciptakan tatanan dunia.

“Dengan adanya tren seperti itu, Menteri Luar Negeri kabinet Prabowo-Jabran harus proaktif dalam skenario pemulihan keamanan dan ketertiban global sebagai landasan kerja sama dan kesejahteraan bersama,” kata Udi.

Politisi senior Golkar memandang ketidakpastian global dan potensi konflik sebagai ancaman dalam lima tahun ke depan.

Udi mengatakan, saat ini perlu dipikirkan pemilihan calon menteri luar negeri yang paham permasalahan global dan solusi berbeda.

UD kemudian merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh dua perusahaan internasional, Goldman Sachs dan PricewaterhouseCoopers.

Selain itu, kedua lembaga tersebut memperkirakan Indonesia akan menjadi negara terkaya keempat di dunia pada tahun 2050.

Perkiraan tersebut juga menempatkan potensi produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar US$6,3 triliun, disusul Tiongkok (US$41,9 triliun), Amerika Serikat (US$37,21 triliun), dan India (US$22,2 triliun).

“Ini positif dan menggembirakan bagi Indonesia. Oleh karena itu, presiden terpilih ke depan harus bisa melihat ancaman dan peluang yang ada di Indonesia,” kata Udi. (ast/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *