saranginews.com, JAKARTA – Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 94,9 persen masyarakat kota tidak pernah mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dalam setahun terakhir.
Selain itu, dari 57 persen masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang memeriksakan diri ke dokter gigi.
BACA JUGA: Cobra Dental Innovation Day, upaya memperluas dunia dokter gigi Indonesia
Padahal, kesehatan mulut yang buruk berdampak pada kualitas hidup dan menurunkan tingkat kenyamanan dan kebahagiaan hidup seseorang, kata Ketua Umum Persatuan Pengurus Gigi Daerah (PDGI Pengwil), drg. Usman Sumantri, M.Si.
Informasi tersebut diungkapkannya saat pelatihan kesehatan gigi dan mulut bersama Haleon dan Sensodyne dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia, Rabu (15/5).
BACA JUGA: Jaga Kesehatan Gigi dengan 4 Obat Alami Ini
Pelatihan tersebut diselenggarakan melalui kegiatan Fun Walk di kampus FX Sudirman Jakarta. Inisiatif ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
“Kami memberikan pemeriksaan gigi gratis kepada lebih dari 150 pasien, terutama yang memiliki gigi sensitif,” ujarnya.
BACA JUGA: Speed boat yang didanai Bea Cukai Tembilahan membantu menyelamatkan masyarakat dari gigitan ular.
Biasanya gigi sensitif ditandai dengan rasa ngilu, sakit gigi akibat paparan perubahan suhu ekstrim (dingin atau panas) atau dipicu oleh bahan kimia seperti racun dan gula pada makanan dan minuman.
“Segera ke dokter gigi bila tubuh menunjukkan nyeri dan jangan menunggu sampai semakin parah,” ujarnya.
Melalui inisiatif ini, Sensodyne menawarkan lebih dari 15.000 pemeriksaan gigi sensitif dan mendistribusikan 1.000 produk Sensodyne untuk mendorong masyarakat agar memeriksakan gigi ke dokter gigi dan mengunjungi dokter gigi secara rutin.
“Kesehatan mulut merupakan faktor penting terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan,” jelas Dhanica Dumo-Tiu, CEO Haleon Indonesia.
Menurutnya, kebiasaan menunda kunjungan ke dokter gigi dan tidak melakukan perawatan profesional pada waktu yang tepat dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius dan memperlama waktu penyembuhan.
Hal ini karena dampak yang ditimbulkan oleh diagnosa diri dan pengobatan yang buruk.
Fun Walk yang diselenggarakan oleh Sensodyne dan PDGI ini mempertemukan lebih dari 600 dokter gigi dan ratusan peserta dari berbagai komunitas.
Rangkaian Sensodyne World Oral Health Day dan PDGI juga akan terus berlanjut, diantaranya adalah Dental Education Competition, yaitu edukasi mengenai gigi sensitif yang akan dilaksanakan sepanjang bulan April 2024. (esy/jpnn)