Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

saranginews.com – PADANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca untuk mempercepat pemulihan bencana yang terjadi di Sumbar.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari, salah satu upaya yang dilakukan adalah operasi terkait teknologi modifikasi cuaca.

BACA JUGA: Korban tewas Galodo di Sumbar bertambah menjadi 50 orang

“Hal ini dilakukan untuk mempercepat tanggap darurat banjir dan tanah longsor akibat lahar dingin yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (15 Mei).

Menurut Abdul, teknologi modifikasi cuaca diperlukan untuk mendukung proses evakuasi serta memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Sabtu malam (5/11).

BACA JUGA: 43 orang meninggal akibat Galodo di Sumbar

“Hal ini dilakukan agar proses penanganan darurat bencana bersama berbagai instansi tidak terhambat atau terhambat oleh cuaca buruk,” ujarnya.

Langkah tersebut dinilai tepat karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca di wilayah Sumbar masih cenderung menghasilkan hujan ringan hingga lebat.

BACA JUGA: Banjir dan tanah longsor di Aceh Selatan menyebabkan total 8.142 orang terkena dampaknya

Operasi teknologi modifikasi cuaca di Ranah Minang dilakukan oleh beberapa instansi yaitu BNPB, BMKG, TNI AU, Pemprov Sumbar dan pihak terkait lainnya.

BNPB akan menggunakan Bandara Minangkabau dengan pesawat Grand Caravan 208 C bernomor badan pesawat PK-SNN.

Pada hari pertama kegiatan terkait teknologi modifikasi cuaca ini dilakukan dua penerbangan mulai pukul 13.30 WIB dengan membawa satu ton natrium klorida (NaCl) untuk setiap penerbangan.

Total benih teknologi modifikasi cuaca di Sumbar saat ini sebanyak dua ton, ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi terjadinya banjir lahar dingin di Kabupaten Agam mengatakan, perubahan cuaca yang dilakukan bertujuan agar tidak terjadi hujan di lokasi bencana.

Oleh karena itu kami berupaya agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan masuk ke laut, kata Kepala BMKG. (Antara/jpnn)Jangan lewatkan pilihan editor ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA… Galodo Sumbar, 37 orang tewas, 17 warga masih hilang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *