MenKopUKM Ajak 15 Startup ke Singapura untuk Bersiap Go Global

saranginews.com, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mempertemukan 15 startup lokal hasil kurasi dengan investor atau modal ventura global dalam acara DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures 5) in Asia di Singapura pada Kamis ( 16./16/2018).

Teten berharap startup lokal siap memasuki pasar global.

Baca juga: KemenKopUKM undang Startup Financial Pitching bersama Global Venture Capital

Menurut Teten, inisiatif tersebut merupakan solusi finansial untuk mendukung pertumbuhan perusahaan startup di Tanah Air.

“Konferensi ini membuka peluang bagi para startup potensial di Asia, khususnya Indonesia yang memiliki potensi pengembangan startup yang besar,” kata Teten.

Baca juga: Sinar Mass Land Gandeng Xendit Gelar DNA VC Startup Connect

Teten mengatakan, mulai tahun 2023 pihaknya sudah mulai merencanakan program Go Global Startup dengan beberapa negara seperti Korea, Jepang, Belanda, dan Australia.

Ia menilai kegiatan ini membuka banyak peluang bagi investor, pemodal atau perbankan untuk melihat langsung ekosistem kewirausahaan, kemampuan perusahaan startup, peluang pengembangan, kebutuhan dukungan bisnis dan networking antar semua pihak.

Terdapat 15 CEO/founder dari startup terpilih: Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang dan Crustea.

“Saat ini kami aktif mendukung startup untuk mengembangkan bisnisnya karena kami yakin Indonesia perlu mengembangkan ekonomi baru untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” kata Menteri Teten.

Indonesia merupakan negara keenam di dunia dengan jumlah startup terbanyak, yaitu 2.324 startup pada tahun 2022 dan 2.558 startup pada tahun 2023 atau tumbuh sebesar 9,15 persen.

“Jumlah startup di Indonesia terus bertambah, berkat program inkubator dan dukungan finansial, kami telah mendukung lebih dari 500 startup dalam tiga tahun terakhir dengan tujuan memberikan landasan yang kuat bagi startup untuk tumbuh dan bertahan,” ujarnya. Saya bersedia.

Menurut Teten, pihaknya kerap menjumpai startup yang tidak bertahan pada 3-5 tahun pertama berdirinya perusahaan karena akses pendanaan.

“Bank-bank tradisional seringkali tidak mampu memberikan dukungan yang diperlukan kepada startup, dimana startup seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses produk perbankan karena persyaratan aset seperti agunan, padahal mereka tidak memiliki aset yang cukup,” ujarnya. Saya bersedia.

Untuk itu, Menteri Teten mengucapkan terima kasih atas kerja sama KemenKopUKM dan DBS Digital Economy Group yang menurutnya tidak hanya menawarkan solusi finansial, namun juga mendukung pertumbuhan dan inovasi startup.

Sebab, dinamika perkembangan startup pada hakikatnya melewati empat tahapan penting, yaitu kemampuan adaptasi solusi permasalahan, pasar produk, model bisnis, dan keberlanjutan dari waktu ke waktu.

“Untuk melewati tahap ini, startup membutuhkan dukungan dan bimbingan, termasuk pendanaan dan akses terhadap pendanaan. Semakin banyak startup yang membutuhkan dukungan finansial, terutama yang berada pada tahap awal dan pertumbuhan,” kata Teten.

Suryo Pratomo, Duta Besar RI untuk Singapura, mengatakan acara seperti ini baik untuk membangun networking, saling mengenal, mendapatkan peluang masukan dan kerjasama.

Melalui Kedutaan Besar Singapura, Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga keuangan, untuk memperkuat ekosistem keuangan digital kedua negara.

“Selanjutnya, Indonesia dan Singapura menandatangani Nota Kesepahaman tentang Transformasi Digital pada Februari 2024,” ujar Dubes Suryo.

Senada dengan itu, DBS Group Head of Institutional Banking Tan Su Shan mengatakan ekonomi digital Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, terutama didukung oleh infrastruktur digital yang efisien, sistem pendidikan yang terus berubah, generasi muda yang melek digital, dan budaya inovasi yang masif. .

Selain itu, Indonesia saat ini memiliki lebih dari 220 juta pengguna Internet sehingga menjadikannya salah satu pengguna Internet terbesar di dunia, kata Tan Su Shan.

Untuk mendukung pertumbuhan sektor digital yang berkelanjutan, penguatan pemikiran dan pengembangan sumber daya manusia juga harus dikapitalisasi dan dikelola secara berkelanjutan, kata Tan Su Shan.

“Indonesia menjadi pasar yang strategis bagi DBS dan kami bangga menjadi katalis dalam memperkuat jaringan antara startup dan pemodal ventura,” kata Tan Su Shan (jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *