Innalillahi, 15 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di Agam

saranginews.com, Jakarta – Sabtu malam (11/5) pukul 21.00 WIB, bencana banjir terjadi di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.

Disebut Galodo dalam bahasa Minangkabau, 15 warga dilaporkan tewas.

Baca Juga: Prajurit TNI AL Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir di Luwu

Pencarian korban dilakukan hari ini Minggu (12/5) oleh petugas gabungan di tiga kecamatan terdampak, termasuk Kecamatan IV Koto.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam merilis jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang.

Baca Juga: Bus Rombongan Siswa SMK Ling Kenkana Kecelakaan di Subang, Pernyataan Kementerian Perhubungan

Total ditemukan 11 orang di Kecamatan Canduang dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya mengatakan, aparat gabungan yang terafiliasi dengan BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya penanganan darurat bencana.

Baca Juga: Sekelompok Siswa Korban Kecelakaan di Subang Disambut Emosional di SMK Ling Kenkana, Depok

Banjir bandang terjadi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan IV Koto setelah hujan deras.

Di wilayah Kecamatan Canduang, dari 11 korban yang dievakuasi, pihak berwenang sudah mengidentifikasi 4 orang, sedangkan satu orang lainnya masih dalam proses identifikasi.

Selain korban jiwa, 7 warga Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka dirawat di RSUD setempat.

Banjir bandang ini melanda Nagari Bukik Batabua, Canduang, katanya.

Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Agam melaporkan sekitar 90 unit bangunan termasuk akomodasi perumahan, fasilitas umum, dan tempat usaha terendam.

Sementara itu, warga korban luka di distrik Sungai Pua mendapat perawatan di rumah sakit.

Informasi sementara menyebutkan 4 orang meninggal dunia, rincian 3 orang sudah teridentifikasi dan satu lagi belum teridentifikasi.

Sementara di Kecamatan IV Koto, banjir menggenangi Nagari Koto Tuo. Sekitar 60 warga dievakuasi ke SMPN 1 Koto Tuo. Sejumlah rumah, 20 tempat usaha, dan 1 sekolah terendam banjir di kawasan ini.

Menyikapi tanggap darurat tersebut, BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kota terdampak bencana.

Sejauh ini BPBD terus memperbarui data bangunan terdampak, baik rumah tinggal, fasilitas umum, dan tempat usaha.

Di sisi lain, Pusdalops BNPB juga akan memantau dan berkoordinasi dengan BPBD Sumbar di kabupaten terdampak, kata Abdul (Fett/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *