HPL Badan Bank Tanah Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Pemerataan Ekonomi

saranginews.com, JAKARTA – Deputi Bidang Operasi dan Kerjasama Usaha Haiki Sudarajat mengatakan lembaga bank tanah di Poso ingin mempercepat proses HPL.

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Badan Bank Tanah HPL di Poso baru-baru ini untuk meninjau lokasi reforma agraria serta kawasan komersial dan pariwisata.

Baca Juga: Badan Bank Tanah dan Polri berkoordinasi menjalankan tugas dan fungsinya

“HPL memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat. Dari segi komersial, kami ingin memastikan lahan yang digunakan calon investor 100% siap pakai,” kata Cupang dalam siaran pers, Kamis (9/5). .

Ia mengatakan, pemanfaatan HPL secara komersial oleh Badan Bank Tanah akan membantu menciptakan lapangan kerja dan pemerataan ekonomi di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Badan Bank Tanah Sebut Hak Masyarakat di HPL Masih Diperebutkan

Sehubungan dengan reforma agraria, Haiki juga mengadakan pertemuan dengan masyarakat sekitar HPL.

Pihaknya menginformasikan langsung upaya Badan Bank Tanah dalam mempercepat pelaksanaan reforma agraria di bawah HPL.

Respon masyarakat di sini juga bagus dan mendukung upaya kami. Lahan kami sudah 100% siap, tinggal menunggu pemeriksaan GTRA,” ujarnya.

Mahendra Wahyu, Ketua Tim Proyek Bank Tanah Poso, aktif sebagai Ketua Satgas Reforma Agraria (GTRA) bersama Bupati.

“Kami akan terus menggandeng pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat pelaksanaan reforma agraria di bawah HPL Badan Bank Tanah,” ujarnya.

Arshad, salah satu warga Lembah Napo, menyampaikan harapannya kepada Badan Bank Tanah dalam pertemuan dengan Deputi Haikyi dan tim proyek Posu. Mereka menegaskan siap menerapkan ketentuan Badan Bank Tanah dan GTRA dalam program reforma agraria.

“Kami sangat berharap program reforma agraria HPL Badan Bank Tanah segera terlaksana. “Sehingga kami bisa dengan nyaman melakukan pekerjaan pertanian yang menjadi mata pencaharian banyak orang di sini,” jelasnya.

Sebagai informasi, Badan Bank Tanah menyediakan lahan seluas 1.550 hektare dari total lahan di atas LPL seluas 6.655,47 hektare untuk Program Reforma Agraria.

Daerah ini mempunyai potensi besar untuk mengembangkan sektor peternakan dan perkebunan dengan komoditas utama seperti kakao, kelapa, kopi arabika, kopi Robusta, cengkeh, lada dan teh, sehingga menjamin ketahanan pangan.

Reforma agraria merupakan salah satu agenda pemerintahan Presiden Jokowi yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, Badan Bank Tanah berkomitmen mendukung upaya tersebut. Sebagai badan khusus (sui generis) yang dibentuk oleh pemerintah pusat, Badan Bank Tanah mempunyai kewenangan untuk menjamin ketersediaan lahan, salah satunya untuk reforma agraria (mcr10/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *