Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

saranginews.com, JAKARTA – Direktur Utama Pertamina Nike Vidyawati mengungkap strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan saat menjadi panelis pada Sesi Forum CEO Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-48 pada Selasa (14/5).

Energi merupakan katalis pertumbuhan ekonomi, kata Niki, sehingga Indonesia, khususnya Pertamina, harus memastikan hal tersebut sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target net zero emisi pemerintah pada tahun 2060.

Baca selengkapnya: Penandatanganan MoU, Pertamina dan JCCP akan bekerja sama mengatasi tantangan transisi energi

“Kami memulainya dengan memaksimalkan bisnis legacy dan membangun infrastruktur yang terintegrasi dari atas, menengah, dan bawah untuk memperkuat jangkauan kami,” kata Nicke dalam keterangan resminya, Rabu (15/5).

Dari indeks tersebut, tambah Niki, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas dan tantangan kedua adalah keterjangkauan.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Kemampuan Pasokan BBM di Daerah Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Oleh karena itu, persoalan ini harus kita tangani dengan baik dalam perencanaan strategis kita, ujarnya.

Nicke menjelaskan, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menerapkan rencana strategis baru.

Baca Juga: Sukses Perluas Akses Energi, Pertamina Raih 3 Penghargaan

Pertamina berupaya mengadopsi transisi energi secara bertahap.

Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi dengan memperkuat bisnis migas.

Di sisi lain, Pertamina juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk mencapai tujuan net zero emisi pada tahun 2060.

“Kita dapat meningkatkan penyeimbangan karbon seperti program bioenergi, biodiesel, biogas, bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan dan solusi berbasis alam serta CCUS (penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon),” jelasnya.

Selain meningkatkan daya beli melalui peningkatan pertumbuhan industri Indonesia, Pertamina juga mempunyai amanah untuk menjamin keterjangkauan energi oleh masyarakat.

Diakui Nicke, berbagai operasional tersebut juga dilakukan dengan tetap menjaga kinerja berkelanjutan sebagai komitmen Pertamina sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.

Ia menegaskan, Environmental, Social and Governance (ESG) menjadi prioritas Pertamina.

Hal ini dibuktikan dengan penurunan emisi karbon Pertamina yang mencapai 34 persen pada tahun 2023 yang berasal dari proses internal Pertamina.

“Jadi ini semua tentang strategi Pertamina tentang bagaimana kita bisa mengelola keseimbangan antara ketahanan energi dan kelestarian lingkungan dengan lebih baik.”

Nicke menegaskan, dirinya meyakini digitalisasi, keberlanjutan dan kesiapan sumber daya manusia serta kemajuan teknologi menjadi kunci dari seluruh program tersebut.

Pertamina sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi berkomitmen mendukung tujuan Zero Net Emissions 2060 dengan menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *